Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ada Fotografer yang Tidak Paham "Objektif"

13 Juni 2018   15:39 Diperbarui: 13 Juni 2018   15:46 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pengertian itu, TUKANG POTRET belum tentu orang yang mahir, paham dalam suatu ilmu (kepandaian).

Bila ketemu TUKANG POTRET yang bukan ahli tapi ngaku ngaku prodesional, nah itu sangat bahaya. Omong nya keren dan banyak menyakinkan, tapi ilmunya tidak ada.
TUKANG POTRET jenis ini banyak bicara dan bila ditanya atau di dekati sering kabur. Mungkin dia takut ilmu nya di contek atau memang malu ketahuan tidak punya ilmu dan tidak punya seni.

Ciri ciri TUKANG POTRET seperti itu sering menjelaskan : "Lihat saja di google ". Atau share banyak LINKS tanpa bisa menjelaskan maksud dan tujuan LINKS itu.
Pokok nya semua dia bisa, tapi bisanya share LINKS dan suruh lihat GOOGLE.
Jenis TUKANG POTRET ini egois, karena dia motret tidak mengunakan "OBJEKTIV" dan dia juga tidak mengunakan data RAW ( data mentah dari objektiv) hanya mengunakan langsung mengunakan EGO nya menjadi hasil foto format JPG.
Suka ngak suka terima lah itu JPG yang sudah jadi versi sang TUKANG POTRET.

Lalu bagaimana dengan sang "OBJEK" dan sang "MODEL".

Dalam kasus ini sang TUKANG POTRET tidak butuh "OBJEK" (ilmu) dan tak butuh sang "MODEL". Yang penting ego nya sang TUKANG POTRET terlampiaskan melalui share sana sini dan suruh bertanya GOOGLE.
Lagi pula sang TUKANG POTRET ini tidak bertanggung jawab bila ditanya lebih jelas,  biasanya bilang : "Ya apalah bisanya aku ini, cuma tukang potret keliling kampung saja". Gitu lah kira kira.

Itukan namanya EGOIS, bikin sang model jadi pelengkap penderita demi kepuasan semata sang TUKANG POTRET.

Itulah singkatnya, bahwa banyak TUKANG POTRET yang tidak paham "OBJEKTIV" dan menjadikan "OBJEK" sebagai kepentingan dirinya sendiri walaupun "OBJEK" sang model menjadi rugi atau jadi pelengkap penderita saja.

Mengapa banyak TUKANG POTRET seperti itu ?
Silahkan saja masing masing dari pembaca yang menilainya.
Menurut saya, itu adalah sikap kompensasi ketidak mampuannya secara "OBJEKTIF" dan selalu mengunakan EGO nya (SUBJEKTIF) karena memang kurang belajar.

Sangat banyak TUKANG POTRET yang bilang nya sudah belajar tapi nyatanya belum belajar.

Membaca dan mengertikan poses belajar yang tertulis dalam Buku Ensiklopedia Nasional Indonesia ( karya terbesar anak bangsa Indonesia yang biaya produksi nya di sekitar tahun 1990an awal sekitar Rp. 6,5 M), tertulis bahwa belajar adalah proses yang terdiri dari :
1. Ada bahan nya.
2. Ada guru nya.
3. Ada metoda nya.
4. Ada evaluasi nya.
5. Bisa di ulang ulang hasil belajar 

Sedangkan TUKANG POTRET jaman NOW belajar nya atau share nya cuma dari internet. Di negara maju juga sudah ada kuliah melalui internet, tetapi tetap proses belajar terdiri dari lima unsur itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun