Penggunaan mata uang kripto saat ini yang berupaya membangun suatu "sistem uang elektronik peer-to-peer" sudah mulai popular. Dimulai dari Digicash pada pertengahan 2000-an, disempurnakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 dengan bitcoin, sistem keuangan virtual ini sepenuhnya terdesentralisasi. Tanpa lembaga yang mengendalikan seluruh mata uang, gagasan "kepercayaan" akan ditiadakan dari sistem. Disamping bitcoin terdapat juga mata uang kripto lainnya meliputi Litecoin, Monero, Ether, dan New Economy Movement yang berupaya merancang mata uangnya demi tujuan tertentu. Beberapa di antaranya yang paling umum adalah kecepatan, harga, dan privasi.
Pada awalnya, manusia melakukan sistem barter, yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun banyak kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini diantaranya kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai dan mau menukarkan barang yang diinginkan. Kemudian timbul pikiran untuk menggunakan benda tertentu yang diterima oleh umum (generally accepted) sebagai alat tukar. misalnya garam yang oleh orang Romawi pernah digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.Â
Pengaruh Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Meskipun demikian, kesulitan dalam pertukaran tetap ada antara lain karena benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Akhirnya pilihan dijatuhkan pada emas dan perak yang dibuat dalam kepingan logam sesuai nilainya. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Sejalan dengan perkembangan perekonomian, penggunaan uang logam sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas.Â
Pada awalnya, uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di kas negara dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar yang dijamin oleh negara.
Dengan teknologi saat ini, muncul mata uang kripto yang digunakan tidak terbatas pada pengiriman uang, perdagangan, investasi, pembayaran barang dan jasa, transaksi moneter pribadi, perjudian, dan sebagai lindung nilai terhadap mata uang nasional yang mengalami devaluasi cepat (misalnya, Venezuela, Yunani). Seiring dengan bertambahnya penggunaan mata uang kripto di seluruh dunia, kemungkinan akan muncul kegunaan tambahan lain seperti SteemIt, yang mengatur untuk merevolusi cara konten dibayar untuk media sosial, serta layanan seperti Musicoin yang berusaha menemukan cara yang lebih adil untuk membayar seniman tanpa membutuhkan perantara.
Menentukan koin "terbaik" amat sulit. Saat ini terdapat lebih dari seribu penawaran yang berbeda dalam hal tujuan dan beragam harga yang ditentukan bukan merupakan cerminan dari ketenarannya. Setiap token memiliki pasokan sirkulasi yang berbeda. Saat ini, mata uang kripto paling tenar adalah Bitcoin. Terdapat banyak perdebatan dalam penggunaan mata uang kripto saat ini yang menjadi manifestasi dari masalah ketenaran tersebut. Upaya lain untuk mencegah masalah yang dirasakan dengan jaringan Bitcoin adalah mencoba menawarkan mata uang kripto baru misalnya jaringan Ethereum.
Ethereum nampak berupaya untuk memperbaiki beberapa kritik terhadap bitcoin -- terutama dalam hal keamanan. Kelebiihan utama Ethereum adalah lebih aman, fleksibel, dan mudah digunakan dalam bertransaksi. Hal ini membawa inovasi dalam hal investasi dan kewirausahaan dan menjadi tantangan serius bagi kapitalisasi pasar bitcoin. Perbedaan utama antara kedua koin ini adalah Ethereum memungkinkan pengembang yang berbeda mengumpulkan dana untuk proyek mereka sendiri. Oleh karena itu, ia dapat menjadi Kickstarter untuk sejumlah proyek.
Bitcoin dimulai pada tanggal 18 Agustus 2008 dengan terdaftarnya nama domain "bitcoin.org" Pada bulan November tahun itu, sebuah tautan ke sebuah makalah yang ditulis oleh Satoshi Nakamoto berjudul Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer dikirim ke sebuah mailing list kriptografi. Nakamoto menerapkan perangkat lunak bitcoin sebagai kode sumber terbuka dan merilisnya pada bulan Januari 2009 di SourceForge. Hingga saat ini identitas Nakamoto masih belum diketahui. Jadi mirip dengan Kilroy di tahun 1941 dan John Doe di tahun 1852.
Pada bulan Januari 2009, jaringan bitcoin muncul setelah Satoshi Nakamoto menambang blok pertama pada rantai tersebut, yang dikenal sebagai blok genesis. Tertanam di coinbase blok ini terdapat teks berikut: 'The Times 03 / Jan / 2009 Kanselir di ambang bailout kedua untuk bank'. Catatan ini telah ditafsirkan sebagai cap waktu dari tanggal genesis dan komentar mengejek mengenai ketidakstabilan yang disebabkan oleh perbankan cadangan fraksional.
Penerima transaksi bitcoin pertama adalah cypherpunk Hal Finney, tokoh yang telah menciptakan sistem proof-of-work pertama yang dapat digunakan kembali (RPOW) pada tahun 2004. Finney telah mengunduh perangkat lunak bitcoin pada hari peluncurannya, dan menerima 10 bitcoin dari Nakamoto. Pendukung cypherpunkawal lainnya adalah Wei Dai, pencipta bitcoin pendahulunya b-money, dan Nick Szabo, pencipta bit terdahulu.