Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan serentetan kasus bunuh diri sekeluarga ataupun pembunuhan terhadap anak dan istrinya, yang terbaru adalah kasus di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Â Seorang Ayah rela membunuh empat anaknya dengan cara dikunci di dalam kamar mandi. Â Sebelumnya juga kasus serupa terjadi di Papua, enam orang meninggal karena kelaparan. Â Â
Pangan merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan, jangankan untuk memikirkan hal yang lain, untuk memikirkan ancaman terhadap keselamatan nyawanya saja belum dapat jika pangan ini belum selesai. Â Kondisi ini juga yang memicu terjadinya kriminalitas untuk mempertahankan hidupnya. Â
Teringat kasus ibu-ibu tiga anak di daerah Tangerang Selatan yang terpaksa telur di mini market, karena sudah tidak ada lagi yang bisa dimakan di rumahnya. Â Kehidupan kian pelik, lapangan pekerjaan yang tersedia semakin terbatas sedangkan harga-harga kebutuhan pokok kian meningkat. Â
Sebuah ironi yang terjadi di tengah gemerlapnya pemerintah dengan gagahnya mempersiapkan Ibu Kota Baru dengan anggaran yang fantastis, dan para politisi yang asyik berjoged riya memperebutkan kekuasan, namun di sisi lain masyarakat tidak dapat makan hingga meninggal. Â
Menjadi pemimpin itu memang berat, bukan hal yang ringan lagi mudah. Â Pikirannya tertuju pada masyarakat luas, bukan sebatas orang yang berada di sekitarnya saja. Â Dianggap berupatasi dan berprestasi oleh bisikan orang sekitar yang sudah kenyang dengan berjubel fasilitas yang diberikan, namun tidak menjangkau lapisan terbawah hingga tidak tau kalau rakyatnya ada yang mati kelaparan.Â
Dalam kontestasi Presiden dan wakil rakyat ke depan sebaiknya para pemimpin yang jadi nantinya lebih memprioritaskan rakyatnya, janganlah kalian memerperlebar jarak dengan rakyat dan membesarkan kantong kalian sendiri. Â Ingat!!! saat ini banyak orang yang mati kelaparan !!! karena kian peliknya kehidupan... jelas lah kondisi ini dosa petinggi di negeri ini. Â
saat ini kalian merayu rakyat untuk memilih kalian, namun rakyat kalian lupakan saat sudah jadi dan enggan untuk memikirkan nasibnya...
Jadilah dewasa saat memimpin, dengan memikirkan urusan rakyat, bukan diri kalian, keluarga dan golongan kalian !!!Â
Ingat, saat ini banyak orang kelaparan hingga meninggal dan bunuh diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H