Akhir-akhir ini Pemerintah mengeluarkan larangan import pakaian bekas, bagi pelaku usaha import tersebut pastinya akan sangat merugikan, terlebih jika pasarnya sudah besar. Â Namun ada banyak lagi dampak yang akan muncul jika pengimporan pakaian bekas terus dibiarkan tanpa adanya regulasi atau aturan main yang jelas. Â Pelaku industri tekstil dalam negeri misalnya, pasti akan mengalami dampak langsung dengan adanya import pakaian bekas secara jor-joran ini. Â
Pengimporan pakaian bekas dapat memiliki beberapa dampak pada industri tekstil dalam negeri, tergantung pada skala dan jenis impor serta kondisi industri tekstil. Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi:
-
Penurunan permintaan: Jika impor pakaian bekas berskala besar dan murah, maka bisa menurunkan permintaan akan pakaian baru yang diproduksi dalam negeri. Hal ini bisa berdampak pada penurunan produksi dan penjualan produk tekstil dalam negeri.
Persaingan harga: Impor pakaian bekas bisa mempengaruhi harga produk dalam negeri karena pakaian bekas biasanya dijual dengan harga yang lebih murah. Hal ini bisa membuat produk dalam negeri sulit bersaing dengan produk impor.
Gangguan dalam rantai pasok: Jika impor pakaian bekas tidak diatur dengan baik, bisa mempengaruhi rantai pasok lokal dan industri tekstil dalam negeri. Hal ini bisa terjadi jika impor pakaian bekas dilakukan tanpa melalui prosedur impor yang sesuai dan mengakibatkan tidak adanya kontrol atas kualitas pakaian yang diimpor.
Dampak lingkungan: Pengimporan pakaian bekas juga bisa mempengaruhi lingkungan karena pakaian bekas seringkali diproduksi dari bahan-bahan yang sulit diuraikan, seperti polyester dan bahan sintetis lainnya. Pakaian bekas yang tidak terjual juga seringkali menjadi limbah dan menimbulkan masalah pengolahan sampah.
Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang tepat untuk mengatur impor pakaian bekas agar tidak merugikan industri tekstil dalam negeri dan lingkungan. Misalnya dengan memberikan tarif impor yang lebih tinggi pada pakaian bekas atau mengatur kualitas pakaian bekas yang diimpor. Selain itu, juga perlu dilakukan upaya untuk mempromosikan produk tekstil dalam negeri agar tetap dapat bersaing di pasaran domestik.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI