Mohon tunggu...
Sembodo Nugroho
Sembodo Nugroho Mohon Tunggu... Peternak - Master of Animal Science

Bersepeda adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya, dengannya bisa mendapatkan tubuh yang sehat, inspirasi baru untuk dibagikan dan menikmati kesegaran udara dengan bonus pemandangan nan indah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tetap Tenang dan Tidak Panik di Tengah Pandemi

15 Juli 2021   05:43 Diperbarui: 15 Juli 2021   05:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pandemi Covid 19 sudah hampir dua tahun melanda umat manusia di penjuru dunia. Penduduk dunia mulai jengah dengan kondisi yang ada, berbagai cara telah dilakukan demi menangkal virus tersebut, mulai dari penanganan, pengendalian dan pencegahan. Negara-negara maju mulai menciptakan vaksin untuk menanggulangi wabah pageblug tersebut, mereka juga yang sedari awal paling merasakan hantamannya, Pemerintah setempat mengkarantina warganya dengan disiplin yang ketat sembari menunggu produksi vaksin.  Usaha tidak mengkhianati hasil, Amerika dan negara - negara di Eropa misalnya mereka perlahan keluar dari keterpurukan pandemi covid 19.  

Di tengah keberhasilan negara negara lain keluar dari covid 19, Indonesia malah mengalami kenaikan signifikan hingga merepotkan semua pihak, tidak terkecuali tenaga kesehatan yang sedari awal pandemi belum berhenti menangani kasus ini.  Antisipasi Pemerintah yang lemah dan merendahkan soal Wabah Covid 19 diawal kemunculannya, membuat infrastruktur yang disediakan cenderung kurang.  Hal tersebut terbukti saat wabah mulai masuk ke Indonesia, Pemerintah kelimpungan menangkal wabah, alih alih menangkalnya malah sibuk mendatanvkan investor investor asing.  

Di tengah wabah yang sedang melanda, bantuan untuk warga Indonesia malah dikorupsi demi untuk tetap berkuasa.  Sebuah kegaduhan yang sedang dipertontonkan oleh rezim penguasa saat ini, ironi dan bikin ngilu warganya.  

Penanganan wabah yang setengah-setengah dari pemerintah dan tidak adanya keseriusan membuat warga menjadi lengah, di tengah kejenuhan mereka akan wabah malah membuka kran pintu varian baru dari India masuk lewat pintu penerbangan.  Seketika peningkatan kasus meningkat signifikan, hingga saat ini kasusnya menjadi tertinggi di dunia.  

Berita duka kian mewarnai layar smartphone kita, tv dan juga pengumuman lewat pengeras suara rame setiap harinya.  Pertanda angka kematian kian meningkat.  Hal tersebut tentunya membuat panik warga, hingga kasus kasus pembelian panik terhadap susu sterilisasi meningkat, hingga tabung oksigen yang mulai langka. 

Ketersediaan tempat tidur pasien pada rumah sakit Rumah sakit rujukan kian langka, hingga membuat rumah sakit darurat tambahan pun terus bertambah untuk menampung pasien covid 19.  

Kepanikan yang dialami oleh warga semakin nampak, belum ditambah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat untuk mengurangi angka penularan.  Kegiatan vaksin pun kian digencarkan, berpacu dengan kasus penambahan harian yang kian meningkat serta angka kematian yang terus berrambah.  

Kepanikan adalah salah satu penyebab dari semakin parahnya penyakit, dan ketenangan adalah separuh dari obat penyakit.  Oleh karena itu, sembari kita membatasi kegiatan dan menunggu jatah vaksin dari pemerintah, lebih baik tetap tenang dan tetap menjaga kesehatan tubuh kita.  

Untuk pemerintah, tanganilah covid 19 dengan sungguh sungguh, pintu pintu masuk asing lewat bandara dan laut sementara ditutup dulu hingga pendemi mereda.  Jangan karena ambisi menarik banyak Investor malah mengorbankan banyak jiwa yang tak berdosa.  Pejabat juga menjadi contoh untuk warganya, agar kita sama - sama bisa keluar dari wabah ini. Jangan jumawa dengan kedudukan yang sedang dititipkan oleh Tuhan pada Anda sekalian, semuanya hanya sementara.  

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun