Mohon tunggu...
Doharman Sitopu
Doharman Sitopu Mohon Tunggu... Penulis - Manajemen dan Motivasi

Seorang Pembelajar berbasis etos , Founder sebuah lembaga Training Consulting, Alumni YOKOHAMA KENSHU CENTER--JAPAN, Alumni PROAKTIF SCHOOLEN JAKARTA, Penulis buku "Menjadi Ghost Writer"--Chitra Dega Publishing 2010, Founder sebuah perusahaan Mechanical Electrical (Khususnya HVAC), Magister dalam ilmu manajemen, Memiliki impian menjadi Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghangatkan Makan Malam

9 Februari 2010   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_71110" align="alignleft" width="293" caption="Mengecup keningmu saja aku sdh kenyang"][/caption]

Di sebuah Negeri Romansa yang bernama Negeri Ngotjoleria, terdapat sepasang kekasih yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Masa-masa bulan madu telah mereka lalui dengan sangat indah dan mengesankan, seiring pula dengan bulan Februari yang romantis dan penuh kasih sayang itu.

Setelah menikmati masa-masa paling berkesan dalam hidup itu, kini tiba saatnya untuk kembali ke kehidupan normal, untuk menjalankan rutinitas sehari-hari. Walau masa bulan madu telah berlalu, tak kurang dari kemesraan dan kesetiaan  mereka untai setiap hari.

Saking Cinta dan setianya sang Suami kepada sang Permaisuri, tak jarang rasa cinta yang sangat dalam itu membuatnya seolah telah makan dua piring.

Suatu pagi ketika sang suami hendak berangkat ke kantor yang jaraknya tidak jauh itu, ditanya oleh sang istri,

“Mas tidak sarapan dulu?”

“Tidak perlu makan sayang, mencium kening kamu saja rasanya sudah kenyang,” seru suaminya sambil mencium kening istrinya.

Setelah itu, sang suami pun berangkat dengan semangat 45 karena penuh dengan bekal cinta.

Pada siang hari, sang suami kembali lagi ke rumah. Setelah bercengkerama mesra dengan istrinya, kembali lagi sang istri menanyakan hal yang sama dengan tadi pagi,

“Mas, tidak makan dulu?”

“Tidak perlu makan sayang, mencium dada kamu saja rasanya sudah kenyang,” seraya melakoni apa yang barusan ia katakan.

Sang suami pun pergi menunaikan kewajibanya di kantor yang tidak jauh dari rumah mereka itu.

Setelah selesai jam kantor, sang suami tidak sabaran ingin segera bertemu sang istri tercinta yang menunggu di rumah.

Setibanya di rumah, alangkah heran dan kagetnya Dia , melihat sang istri menduduki rice cooker.

“Apa-apan ini sayang, kok pake ngedudukin rice Cooker segala?”

Lantas dijawab sang istri dengan mesra, ”Kan lagi menghangatkan makan malam kamu Mas!”

Ha ha ha ha ha

Salam Penghangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun