Mohon tunggu...
Doharman Sitopu
Doharman Sitopu Mohon Tunggu... Penulis - Manajemen dan Motivasi

Seorang Pembelajar berbasis etos , Founder sebuah lembaga Training Consulting, Alumni YOKOHAMA KENSHU CENTER--JAPAN, Alumni PROAKTIF SCHOOLEN JAKARTA, Penulis buku "Menjadi Ghost Writer"--Chitra Dega Publishing 2010, Founder sebuah perusahaan Mechanical Electrical (Khususnya HVAC), Magister dalam ilmu manajemen, Memiliki impian menjadi Guru.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Inspirasi Pohon Kelapa

28 Juli 2010   19:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:31 4258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_207841" align="alignleft" width="208" caption="Mandraguna"][/caption]

Pohon kelapa memiliki tubuh yang ramping, menjulang tinggi menantang angkasa. Kendati diterpa oleh angin ke sana ke mari, pohon itu selalu berhasil kembali pada posisi semula. Itu semua dapat dilakukannya karena memiliki akaryang banyak, kuat dan dalam.

Keteguhan sebatang pohon kelapa dapat kita jadikan inspirasi mengahadapi permasalahan dalam hidup sehari-hari. Jumlah akar yang banyak dapat diartikan semangat hidup dan antusiasme yang tinggi mengahadapi setiap permasalahan. Kemudian kedalaman akar menggambarkan konsentrasi dan fokus di dalam menguasai sebuah keahlian. Semakin dalam ilmu kita kuasai, makin semakin piawai pula kita di bidangnya.

Semakin luas wawasan yang kita miliki, maka semakin banyak cara yang dapat kita tempuh untuk menjawab tantangan hidup. Dalam mengahadapi kesulitan, kerap kali kita putus asa serasa putus kamus. Bercerminlah pada pohon kelapa yang hidup di tepi pantai. Untuk menyiasati angin darat dan angin laut ia cukup cerdik memilih batang yang lentur dan ramping. Kemudian untuk mengatasi terpaan angin pada daunnya, ia cukup bijak memilih bentuk daun yang halus bagai jari seorang bidadari.

Setiap jengakal batang tubuh, daun, dan buah pohon kelapa adalah mandraguna. Batangnya dapat digunakan bahan bangunan, menjadi tiang penjuru penyangga bangunan. Daunnya dibuat pembungkus ketupat dan penganan khas Nusantara lainnya. Termasuk sapu lidi yang terkenal dan “inspiratif” itu. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” Sebuah semboyan dan kearifan luarbiasa. Buahnya dapat dijadikan santan, minyak goreng, sedangkan kulitnya jadi sabuk yang dapat dianyam jadi keset dan perhiasan. Bahkan “tangan” kelapa dapat ‘disadap’ untuk mengeluarkan nira yang demikian manisnya. Jadilah manusia mandarguna bagi semua orang. Berkaryalah sepanjang masa.

Jika suatu ketika anda merasa tak berharga, dan tak pernah “minta” dilahirkan, demikian pula dengan pohon kelapa. Mereka tak pernah minta ditanam tumbuhkan di pantai atau pun di gunung. Yang dapat mereka lakukan adalah “pintar-pintar” menyiasati hidupnya.

Pembaca budiman, demikian sederhananya pohon kelapa, namun dapat memberi pelajaran bagi kita, demikan remeh temehnya ia, namun memberi tauladan tak terbantahkan bagi kita. Tak ada alasan menyerah, dalam tiap permasalahan hidup pasti ada jalan keluar. Jangan kalah cerdik dengan pohon kelapa?

Salam Cerdik pohon Kelapa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun