Mohon tunggu...
Doharman Sitopu
Doharman Sitopu Mohon Tunggu... Penulis - Manajemen dan Motivasi

Seorang Pembelajar berbasis etos , Founder sebuah lembaga Training Consulting, Alumni YOKOHAMA KENSHU CENTER--JAPAN, Alumni PROAKTIF SCHOOLEN JAKARTA, Penulis buku "Menjadi Ghost Writer"--Chitra Dega Publishing 2010, Founder sebuah perusahaan Mechanical Electrical (Khususnya HVAC), Magister dalam ilmu manajemen, Memiliki impian menjadi Guru.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penulis Bayangan

15 Januari 2011   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12951037951793051572

Awal tahun 2010 yang lalu, saya berbincang dengan seorang owner Group yang cukup berhasil.

Topik perbincangan sih sersan saja, alias serius tapi santai. Ngalor-ngidul mulai dari hobby hingga politik. Dari dunia timur sampai dunia barat. Dari hal remeh-temeh hingga hal yang mengernyitkan dahi. Apa saja kami ulas, yang penting kami dapat ‘membunuh’ waktu.

Maklum kami sama-sama menunggu sebuah event yang di tunda selama satu jam. Namun demikian,pembicaraan tetap kami bingkai dalam makna yang mencerahkan satu sama lain.

Beliau meceritakan kiat-kiat hidupnya. (Ssst… ini sih rahasia, jadi tidak saya buka di sini ) . Sebaliknya saya pun berbagi beberapa humor yang membuatnya ‘sakit perut’.

Singakt cerita, saya sangat terkesan atas keterbukaan sang pengusaha atas kiat dan kisah sukses yang dia ungkapkan pada saya. Tak luput juga humor-humor absurd menggelitik yang ia luncurkan dengan begitu indahnya. Percaya pada semua ucapannya. Siapa sih yang tak kenal beliau di kota ini? Sudah baik, kaya pula.

Setelah puas bercerita, bercanda, saya melempar sebuah pertanyaan yang ternyata cukup menohok ke ulu hati pengusaha ini.

“Kelak jika kita telah tiada, adakah orang tetap menyebut nama kita?”

Ternyata pernyataan sekaligus pertanyaan itu cukup menggugah beliau, sehingga membuatnya tertegun seraya berucap, “Iya yaaaah”

“Tenang Pak, Anda kan orang sukses, masakan orang lupa begitu saja pada Bapak? Tapi ada caranya Pak. Tuliskanlah kiat, kiprah dan pengalaman hidup Bapak dalam sebuah buku. Kemudian Publish-lah buku itu. Nah semua akan mengenang Anda sepanjang Masa.”

“Tapi saya kan bukan penulis!” ujarnya serta merta menanggapi saya.

“Ya, so Bapak butuh yang namanya ‘penulis bayangan’ itu lo Pak, GHOST WRITER.

Salam Ghost Writer

http://nulisbuku.com/books/view/menjadi-ghost-writer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun