Mohon tunggu...
Doharman Sitopu
Doharman Sitopu Mohon Tunggu... Penulis - Manajemen dan Motivasi

Seorang Pembelajar berbasis etos , Founder sebuah lembaga Training Consulting, Alumni YOKOHAMA KENSHU CENTER--JAPAN, Alumni PROAKTIF SCHOOLEN JAKARTA, Penulis buku "Menjadi Ghost Writer"--Chitra Dega Publishing 2010, Founder sebuah perusahaan Mechanical Electrical (Khususnya HVAC), Magister dalam ilmu manajemen, Memiliki impian menjadi Guru.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kerja di Rumah Emang Napa?

12 Januari 2010   11:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_52803" align="alignleft" width="244" caption="sang geografer penulis"][/caption]

Jakarta Design Center, 9 Januari 2010

Seperti yang saya janjikan kemarin dalam tulisan yang bertajuk, “Buku Habibie, Akhirnya terbit juga”di http://ekstra.kompasiana.com/group/resensi/2010/01/11/buku-habibie-akhirnya-terbit-juga/ saya sebutkan begini:

Turut diadakan juga pada acara yang sama, bincang-bincang dengan 2 penulis buku dari alumni Proakfif Network yang diprakarsai Andrias Harefa dkk ini, yaitu Anang YB dengan buku bertajuk “Kerja di rumah emang napa?” dan Risfan Munir dengan bukunya, “Samurai sejati” ( Akan di Jelaskan kemudian ).

Maka, hari ini saya lunasi janji yang pertama, yaitu tentang Anang YB dan bukunya.

Beliau adalah penulis kategori pemula ( menurut penulisnya sendiri lho!) , namun menurut saya adalah seorang penulis yang produktif dan kreatif. Buktinya dalam empat bulan ia dapat menghasilkan empat buah buku, dimana buku yang keempat telah berhasil masuk kategori Bestseller . Sebuah prestasi yang lebih dari lumayan. Selamat Mas Anang!.

Seperti yang Anang paparkan di awal bukunya, tentang pertanyaan yang acap kali membuat miris pekerja, misalnya bila anak anda minta sambungan internet tanpa batas di rumah, apakah dapat anda sediakan? Atau bila anak anda ingin mencicipi makan bersama di restoran pada akhir pekan, apakah anda punya Budget? Atau , apabila pertanyaanya dibalik, cukupkah penghasilan anda untuk melunasi kredit rumah? Pulsa, …!!?

[caption id="attachment_52805" align="aligncenter" width="514" caption=" "Kerja di rumah emang napa?""][/caption]

Anang dapat menjawab beberapa pertanyaan tersebut dalam praktiknya menjalankan bekerja di rumah. Sebuah prestasi yang pantas diacungi jempol.

Dengan ide orisinil dan cemerlang, lagi judul yang memprofokasi,Anang berhasilmenggali ceruk yang digagas buku keempat ini. Cool, keren istilah anak jaman sekarang! Mengapa disebut keren? Tengok saja judulnya yang demikian menggoda dan menggelitik buat kelompok P-14 ( Pergi Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas-Pasan Potong Pajak Potong Pinjaman Pantat Pegal-Pegal ) alias pekerja kantoran

Mengapa begitu Menggoda? Ya, jelas dong! Mana ada orang yang tidak ngiler menyimak isi buku yang menjelaskan profil penulisnya sendiri, yang sambil memeluk anak dapat mencetak dollar dan rupiah dari rumah. Tak perlu berjejal di Bus pergi ke kantor.Asyik bukan?

Lantas bagaimana caranya? Di dalam buku yang terdiri dari empat bagian “Napa” ini, penulis memaparkan sebuah paradigma baru di dalam bekerja. Kuno kalau anda masih menganut paham bekerja konvensional, yang harus bangun pagi-pagi buta, kemudian mandi, berpakaian, bersolek, semprot kiri semprot kanan dengan parfum, lalu siap-siap menyetop oplet atau bus untuk pergi ke kantor. Kemudian begitu tiba di kantor, anda harus siap-siap dengan pertanyaan boss tentang progress pekerjaan ini, dan itu.

Jika anda ingin ngintip facebook atau Gmail, anda harus main kucing-kucingan dengan boss anda, agar jangan sampai ketahuan. Kemudian, setelah menyelesaikan pekerjaan, pada sore harinya siap-siap pulang ke rumah. Berdesakan di Bus, atau setidaknya bermacet ria bagi yang berkendara. Begitu setiap hari. Tinggalin napa?

Buku ini akan membekali anda How to – nya, bila bagaimana membangun keyakinan anda untuk meninggalkan cara bekerja anda yang lama, kemudian banting setir dengan bekerja di rumah. Namun harus diawali dengan mimpi, sesuai adagium the power of dream-nya Anang, yang  juga mengingatkan kita akan pentingnya mentoring dari orang lain .

Selanjutnya anda akan diprofokasi dengan thema-thema bekerja sendiri kendati tidak sesuai dengan cita-cita dan gelar anda, memunculkan ide bisnis yang selama ini tidak terpikirkan oleh anda bahkan kebanyakan orang.

Dari awal hingga pertengahan anda akan habis diprofokasi dan disugesti oleh Anang, makanya saya anjurkan untuk yang tidak tahan dengan tekanan kerja di tempat kerja anda sekarang, dilarang membaca buku ini. Bisa-bisa keesokan harinya anda berhenti bekerja, ha ha ha

Masuk pada pertengahan, anda akan di”rumahkan” oleh ide-ide kreatif-nya Anang, kemudian di bagian ketiga menjelang akhirnya andajuga dibekali dengan pentingnya personal branding, dan kemampuan bernegosiasi dengan orang lain. Tips yang diberikan terasa menggigit karena muncul dari pengalaman nyata penulis.

Di bagian akhir buku ini dilengakapi dengan wawancara dengan pelaku bisnis rumahan yang tidak murahan, sehingga lengakaplah sudah buku ini untuk dijadikan pemicu awal adrenalin anda yang kurang berani untuk memulai kerja sendiri.

Secara umum buku ini enak untuk dinikmati dari awal hingga akhir, dan terpenting untuk dipraktikkan. Namun begitu dibagian tengah rasanya terlalu banyak petunjuk-petunjuk yang tidak ubahnya SOP (standard operation prosedure ) sehingga terasa kurang gigitanya sebagaimana di awal begitu kencangnya.

DATA BUKU

Judul Buku: Kerja di Rumah Emang Napa?

Penulis: Anang YB

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama,2009

ISBN : 978-979-22-5104-3

Tebal : xvii + 194 hal

Salam Buku

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun