Saya tidak bermaksud untuk mengiklankan merek SANYO atau ingin berjualan BBM dalam tulisan ini.Kalau begitu apa dong maksudnya?
Saya terus terang “tergoda” dengan kata-kata “asyik”yang sering kita muncul dalam keseharian masyarakat kita. Cukup menggelitik sekaligus mengajak berpikir. Kendati menurut EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan ) “salah besar “, namun tetap saja kata-kata itu “friendly user” di “mulut” masyarakat.
Suatu hari terdengar pembicaraan antar tukang bangunan , “ Bang, tolong ambilin sanyo!” ( maksudnya, ambilkan jet-pump yang ber-merek sanyo). Heran juga mengapa setiap pompa air yang elektrik disebut sanyo. Kemungkinan karena Brand inilah yang menjadi market leader semenjak bertahun-tahun, makanya setiap pompa disebut sanyo.
Instruksi selanjutnya dari kepala tukang pada keneknya, “Mas, tolong lanjutin pekerjaan spiteng” (maksudnya, “Mas, tolong lanjutkan pekerjaan septic tank (mudah-mudahan nggak salah tulisanya)).
Masih bicara tentang pompa air, hingga saat ini salah satu icon pompa air manual adalah yang ber-merek “dragon”. Di sebuah rumah terdengar pembicaraan seperti ini, “Asep, tolong benarin dragon emak dong, airnya nggak keluar.” ( maksudnya , tolong perbaiki pompa air manual saya, tapi kalau nyebut pompa air manual, apalagi manually reciprocating pump pastilah kepanjangan, memang lebih enak nyebut dragon, singkat padat, jelas ). Ha ha ha.
Dalam sebuah perjalanan, saya dengan seorang teman berencana mengisi bahan bakar. Karena kurang menguasai medan, memaksa teman saya bertanya pada penduduk setempat.
Begini ujar teman saya, “Pak, numpang tanya, pom bensin terdekat dimana sih?”
“O… nyari pom bengsin ya, lurus aja, belok kiri, lurussss , lihas sebelah kiri ….” Jawab seorang kakek penuh semangat sambil menunjuk arah yang dimaksud.
Untuk mengisi bahan tulisan ini, saya teringat lagi pengalaman 18 tahun yang lalu sewaktu saya bekerja di sebuah perusahaan konstruksi. Kita banyak mengerjakan konstruksi yang terbuat dari pipa-pipa.
Suatu saat teman saya memberi intruksi pada anak buanya, “Kamu pergi sekarang ke gudang fifa, ambil 2 buah. Kalau kamu nggak kuat ngangkat, ajak si Bangbang” (maksudnya, Kamu pergi sekarang ke gudang pipa, ambil 2 buah. Kalu kamu nggak kuat ngangkat, ajak si Bambang ).
Selanjutnya si Bambang mencari pipa di gudang, seraya membanding-bandingkan dua buah pipa, ia berdialog dengan temanya, “Pipa yang ini hampir mirip ya dengan pipa yang itu ya!.”
(padahal “mirip” saja kan sudah cukup, kalau “hampir”, maka pasanganya adalah “sama” jadi hampir sama, sedangkan hampir sama = mirip ) he he he…
Pada saat si Bambang mengangkat kedua pipa itu dengan temanya, tiba-tiba ia berseru, “Mas, hati-hati nanti jatuh ke bawah lo!” sambil menunjukkan galian yang cukup dalam pada partner-nya. ( temanya hanya tertawa kecil sembari bicara, “Ya kalau jatuh, pasti ke bawah dong ahhh , masak ke atas?”
Salam Humor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H