"Asli cantik Bangat"
Itu yang terlintas dipikiran ketika sudah tiba dipantai Tiga Putri.
Pukul 9:30 Bus melaju dengan dibarengi gerimis, perjalanan menuju Pantai Tiga Putri pun dimulai untuk "ibadah padang" dan tak terasa pada pukul 10:30 Bus tiba di Pantai Tiga Putri.
Pantai Tiga Putri ini berada di jembatan ke empat, artinya setelah dari jembatan satu yang menjadi ikon dari kota batam, ada tiga jembatan lagi yang menghubungkan pulau-pulau ke Batam. Setelah tiba dijembatan empat kurang lebih 4 KM lagi persis disebelah kanan, anda akan melihat berupa pamplet (papan nama) yang bertuliskan Pantai Wisata Tiga Putri, dari papan penunjuk ini masih ada sekitaran satu setangan Kilometer lagi kedalam, karena pantai ini masih baru dan dalam tahap pengembangan, jalannyapun belum diaspal, masih bebatuan tanah.
Jika anda masuk bayar perorangan kepantai ini, anda cukup membayar Rp10.000. saja, dan berbeda dengan kalau naik Bus besar, hanya dikenakan sebesar 400.000. dan setelah anda menikmati suasana pantai tersedia juga kamar mandi dan tentunya dikenakan biaya juga, untuk mandi 4K.
Saya sempatkan berbincang dengan seorang ibu pemilik salah satu warung yang ada disana, ternyata pantai ini berpenduduk sekitar 75 KK. Dan mereka orang-orang Melayu yang ada disekitaran pulau tersebut.
Pantai Tiga Putri ini cukup luas, dan pasir nya cukup bagus untuk game out door, pantainya yang cukup bersih sehingga nyaman bangat untuk mandi, dan tidak ada bebatuan disekitaran pantai, jadi untuk anak-anak pantai ini rekomended bangat.
Pohon-pohonya cukup banyak sehingga kalau disiang hari cukup adem juga, dan anda bisa menyewa saung juga sebagai tempat berteduh dan tempat barang barang bawaan anda, untuk menghindari hujan supaya tidak basa, saung ini bervarian ada yang kecil dengan ukuran 2x2 meter sampai ukuran yang paling besar sekiran 4x6 meter dan harganyapun  bervariasi juga.