Mohon tunggu...
dogle ok
dogle ok Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kk

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cantik dan Seksi di Balik Korupsi

1 Maret 2014   03:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

WANITA cantik dan korupsi belakangan ini tengah menjadi tren. Keduanya, belakangan ini sering kali menghiasi pemberitaan. Wanita cantik tersebut bisa berasal dari kalangan masyarakat bisa hingga selebriti.   Perempuan cantik di balik korupsi pertama kali muncul saat eks anggota DPR dari PPP Al Amin Nasution ditangkap KPK. Seorang wanita cantik berinisial EY, mahasiswi sebuah universitas di Bogor. Dia ikut terseret ke kantor KPK karena menjadi salah satu gratifikasi untuk menyuap Al Amin dalam memuluskan alih fungsi lahan di Bintan.   Setelah kasus tersebut, deretan wanita cantik bermunculan. Sebut saja, dalam kasus eks Presiden PKS Luthfie Hasan Ishaq (LHI). Seorang mahasiswi cantik berinisial M ikut dibawa KPK karena menerima uang dari Ahmad Fatanah, orang dekat LHI, yang baru saja menerima uang suap sapi impor.

Dalam kasus Ahmad Fathanah, sejumlah artis juga menerima uang. Sebut saja Ayu Azhari dan Vitalia Shesya.   Lain lagi dengan wanita cantik di balik korupsi Djoko Susilo, eks Dirlantas Mabes Polri. PNS kepolisian itu ternyata memiliki tiga orang istri, salah satunya mantan putri Solo. Harta hasil korupsi Djoko digelontorkan kepada ketiga istrinya tersebut dalam bentuk aset.   Yang menghebohkan adalah kasus suap adik eks Gubernur Banten, Ratu Atut yang juga suami Walikota Tangsel Airin, yaitu Wawan. Pemilik nama lengkap TB Chaeri Wardana itu mengalirkan hasil korupsinya kepada sejumlah selebriti cantik. Sebut saja Jennifer Dunn yang menerima mobil mewah Velfire dan kartu kredit senilai Rp50 juta per bulan. Lain itu, Catherine Wilson dan Chyntiara Alona juga ditengarai menerima uang dan mobil mewah dari Wawan.

Banyak kalangan menilai bahwa seks adalah satu-satunya motivasi keterlibatan wanita seksi tersebut di dalam pusaran korupsi. Asumsi tersebut tidak bisa disalahkan, karena dalam kasus Al Amin Nasution dan Ahmad Fathanah (dengan wanita berinisial M) terdapat motivasi tersebut.   Tapi dalam dua kasus terakhir, Djoko Susilo dan TB Chaeri Wardana, ada motivasi lain yang lebih berbahaya, yaitu pencucian uang. Keduanya, sengaja mengalirkan uang-uang hasil kejahatan tersebut kepada wanita cantik di sekelilingnya untuk “membersihkan” uang haram tersebut.   Saya teringat dalam salah satu manajer forum MNC, salah satu pembicaranya yang merupakan pejabat senior PPATK menyebutkan bahwa praktek pencucian uang lebih berbahaya dari hanya sekedar motivasi seks. Dalam kesempatan itu, pria yang tidak mau namanya disebut di media itu mengungkap sebagian investigasi PPATK terhadap Djoko Susilo.

Dia mengungkap, wanita cantik dalam hal ini istri kedua-ketiga, atau artis hanya dijadikan alat bagi koruptor untuk “membersihkan” uang korupsi. Sebab itu, rata-rata mereka dibelikan aset, seperti yang terjadi dalam kasus Djoko Susilo.   Dalam kasus Wawan, dia mengaku membuat PH (production house) dan uang yang dialirkan kepada artis hanyalah uang muka karena telah bergabung di PH baru miliknya. Hal tersebut ditengarai adalah modus baru dalam menyamarkan uang hasil kejahatan korupsi.

Kasus korupsi di atas merupakan pembelajaran penting bagi wanita Indonesia agar tidak mudah tergiur atau silau dengan uang dalam jumlah besar yang diberikan dengan cuma-cuma. Pasalnya, uang tersebut bisa jadi merupakan uang korupsi. Dan siapapun penerimanya, wajib mengembalikan kepada negara, jika tidak mau masuk penjara.   Pilih terima uang atau penjara? Itu saja pilihannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun