Mohon tunggu...
Dofran Winner Luhulima
Dofran Winner Luhulima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mengembara dalam hutan kata, menyelam dalam lautan makna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang

28 Februari 2021   02:37 Diperbarui: 28 Februari 2021   03:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengusung pedang kian tajam.

Dipatik segelintir, membara membahana.

Terkadang membawa asa.

Terkadang membawa pantulan.

Jernih danau atau retorika jiwa.

Tapi semua berhikmah, tinggal darimana jendela jiwa menerka.

Siapa yang tahu, hanya yang beretorika.

Melempar virus penuh bayang.

Hanya dia dan nirwana.

Lihat tapi buta?

Dengar tapi tuli?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun