Mohon tunggu...
Dofi Jaka Ananta
Dofi Jaka Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Dofi yang suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Pendidikan Terhadap Kemiskinan

16 Maret 2024   12:28 Diperbarui: 16 Maret 2024   12:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara mana pun (Badan Pusat Statistik, 2021). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan sendiri dipandang sebagai ketidakmampuan dari  sisi ekonomi untuk  memenuhi kebutuhan  dasar makanan  dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan adalah sebuah fenomena multidimensi dan  tidak dapat diatasi dengan solusi  yang sederhana  (Haughton &  Khandker, 2009).  Kemiskinan  juga  terkait,  namun  berbeda,  dengan  ketimpangan  dan  kerentanan.  Ketimpangan berfokus pada distribusi atribut perekonomian seperti atribut pendapatan dan atribut konsumsi. Sedangkan kerentanan adalah suatu kondisi risiko untuk jatuh ke dalam jerat kemiskinan di masa depan.

Seperti yang kita ketahui, meskipun banyak penduduk miskin yang berkurang tetapi kenyataannya masih banyak juga penduduk yang hidup miskin, seperti kelaparan maupun kekurangan gizi serta pengemus dan pengangguran. Banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan yang salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan yang susah bisa menyebabkan seseorang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Dengan perkembangan zaman, lowongan kerja yang tersedia akan mencari tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Sulitnya dalam mencari pekerjaan dapat membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan penghasilan. Sehingga masyarakat yang berpenghasilan kecil ataupun pengangguran tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pendidikan merupakan suatu cara untuk meningkatkan kualitas SDM. Lewat pendidikan, pengetahuan seseorang akan bertambah dan bermanfaat untuk mempelajari keterampilan yang berguna di dunia kerja. Dengan begitu pendidikan dapat dimasukkan untuk investasi pembangunan yang hasilnya dapat dinikmati di lain hari. Sama seperti pembangunan di bidang yang lain, pendidikan menjadi salah satunya bidang utama selain kesehatan dan ekonomi.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengurangi kemiskinan baik di Indonesia atau negara lain dalam jangka panjang. Baik secara tidak langsung melalui perbaikan produktivitas dan efisiensi secara umum, maupun secara langsung melalui pelatihan golongan miskin dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka dan pada waktunya akan meningkatkan pendapatan mereka (Arsyad, 2010).

Menurut Gillis (2000) terdapat dua alasan mengapa pendidikan itu penting. Pertama karena banyak permintaan yang tinggi untuk pendidikan, hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang percaya bahwa pendidikan yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi mereka. Kedua, karena banyak hasil observasi yang menyatakan bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka pendapatan dan status sosial di masyarakat akan terangkat.

Maka dari itu pentingnya pendidikan terhadap kemiskinan tidak boleh kita remehkan. Meskipun kesehatan dan ekonomi juga penting, tetapi langkah awal suatu negara untuk mendapatkan ekonomi dan kesehatan yang layak adalah dengan adanya pendidikan yang bagus. Apabila pendidikan suatu negara sudah bagus, maka negara tersebut perlahan dapat meningkatkan ekonomi dan kesehatan masyarakatnya, dengan pendidikan yang bagus juga dapat mengurangi pengangguran disebuah negara dan apabila pengangguran berkurang maka negara tersebut akan naik ekonomi maupun kesehatannya. Bukan hanya pemerintah ataupun negara yang harus berusaha meningkatkan pendidikan, tetapi kesadaran dari tiap masyarakat juga sangatlah penting. Dengan sadarnya masyarakat tersebut pemerintah maupun negara bisa dipermudah dalam usahanya memperbaiki suatu pendidikan di suatu negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun