Oleh. M. Dofir Ibrahim
Banjir melanda di banyak wilayah, bukan sekedar banjir biasa, tetapi bandang, longsor yang luar biasa yang sampai menimbulkan korban harta benda bahkan nyawa.
Meskipun kita ketahui banjir, longsor, tidak hanya melanda Indonesia, tetapi juga di beberapa negara di dunia, tetapi musibah tersebut bisa dipastikan sebab ulah manusia yang tidak sadar bahkan ada yang sadar merusak tata kelola lingkungan yang ada.
Penanganan banjir, longsor, sebatas masih lebih pada penanganan PASCA, bukan PRA, bukan sebab, namun lebih pada dampak atau akibat. Yang seharusnya semua khususnya pemerintah segera melakukan langkah tepat , cepat, mencegahnya.
Persoalan banjir khususnya banjir bandang bisa di identifikasi dari warna air juga material apa yang terbawa oleh arus air, yang semua sudah jelas bahwa banjir tanpa sadar atau disengaja  disebabkan oleh ulah manusia, baik melalui kebijakan, izin dari oknum tidak bertanggung jawab demi keuntungan kantong pribadi atau kelompok.
Beberapa penyebab banjir kecuali banjir Rob yang harus melalui kerjasama internasional, sudah sangat jelas penyebabnya apa, dan perlu segera dilakukannya penanganan cepat yang jika bicara anggaran tidak akan sebesar anggaran untuk mengatasi  akibatnya.
Berikut beberapa penyebab banjir yang saya yakini sebagai penyebab pasti penyebab banjir, longsor.
Pertama. Â Semakin dangkalnya selokan, drainase, sungai yang disebabkan oleh beberapa hal seperti membuang sampah sembarangan, menumpuknya material tanah, pasir, bebatuan serta lainnya yang menyebabkan air tidak mengalir pada salurannya.
Kedua, tidak sedikit saluran air bahkan didepan perumahan, tempat tinggal yang ditutup dengan cor permanen, tidak hanya sebatas lebar kendaraan keluar masuk halaman rumah, tetapi selebar luas tanah, sehingga saat terjadi mampet susah untuk dibersihkan/normalisasi, baik itu dilakukann oleh perorangan atau sebatas izin lisan kepada oknum yang tidak dapat dipertanggung jawabkan yang jelas menyalahi aturan. Termasuk penyempitan saluran air demi tanah atau rumahnya semakin lebar.
Ketiga, beralih fungsinya persawahan menjadi pemukiman, industri. Hutan, bukit, menjadi area pertanian bahkan ditambang untuk pengurugan. Yang seharusnya bukit harus menjadi benteng pertahanan sebagai resapan saat musim hujan dan ketahanan air saat kemarau.