Mohon tunggu...
Donafan Firdaus Sitorus
Donafan Firdaus Sitorus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Enterprenur

Sanjungan dan pujian membuatmu terbang begitu tinggi hingga terlena. Dan ketika tiba waktunya, kenyataan membuatmu jatuh. Disitulah engkau sadar bahwa kesabaran atas cacian dan hinaan membawa perubahan dan menuntunmu kepada jalan menuju puncak kemenangan yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Manajemen Risiko pada UMKM "Tahu" di Tangerang Selatan

21 Oktober 2024   18:30 Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.      Latar Belakang Masalah

 

Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomianIndonesia. Di Tangerang Selatan, salah satu UMKM yang banyak berkembang adalahusaha produksi tahu. Tahu, sebagai salah satu produk makanan olahan darikedelai, memiliki permintaan yang tinggi karena menjadi bagian dari kebutuhanpangan masyarakat sehari-hari. Meskipun demikian, UMKM seperti usaha tahu jugamenghadapi berbagai tantangan dan risiko bisnis yang dapat mempengaruhikelangsungan dan pertumbuhan usahanya.

Risikobisnis pada UMKM "Tahu" Tangerang Selatan mencakup berbagaiaspek, mulai dari risiko operasional, seperti ketersediaan bahan bakukedelai yang sering kali berfluktuasi, hingga risiko finansial, di manapermodalan terbatas dan sulitnya akses ke kredit perbankan sering menjadikendala. Selain itu, risiko persaingan dengan produsen tahu lain, baikdari segi harga maupun kualitas, juga menjadi perhatian yang signifikan.

Tidak hanyaitu, risiko pasar dan perubahan preferensi konsumen terhadapmakanan yang lebih sehat atau berbahan dasar nabati lainnya juga menjadiancaman bagi kelangsungan usaha tahu. Ditambah dengan potensi risikoregulasi, seperti kebijakan pemerintah yang mempengaruhi harga kedelaiimpor, yang dapat berimbas langsung pada harga produksi dan profitabilitas.

Mengelola risiko secara efektifmenjadi kunci penting bagi UMKM agar tetap dapat bersaing dan beroperasi denganbaik. Tanpa adanya strategi manajemen risiko yang tepat, UMKM "Tahu" diTangerang Selatan berpotensi mengalami penurunan produksi, kehilangan pangsapasar, dan bahkan kebangkrutan. Oleh karena itu, analisis manajemen risikosangat diperlukan untuk memahami dan meminimalkan dampak dari risiko-risikoyang dihadapi.

Denganmelakukan analisis manajemen risiko yang komprehensif, UMKM "Tahu"Tangerang Selatan dapat mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang dihadapi,merancang strategi mitigasi yang tepat, serta menjaga kelangsungan usaha dalamjangka panjang.

 

B.      KAJIAN TEORI 

 

ManajemenRisiko 

Manajemenrisiko bisa diartikan sebagai metode untukmenganalisis risiko apa saja yangdapat terjadi pada suatu usaha dalam perusahaan (Fardiansyah 2016). Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko merupakan sebuah metode yangmenganalisis semua risiko pada suatu organisasi dalam rangka untuk menanganirisiko. Risiko yang terjadi terbagi dalam beberapa yaitu risiko produk, risikopasar, risiko keuangan, dan risiko operasional.

Manajemen risiko adalah prosessistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, danmengendalikan risiko yang berpotensi mengancam tujuan, operasi, ataukelangsungan hidup suatu organisasi, perusahaan, atau individu. Tujuan darimanajemen risiko adalah untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko ataumemanfaatkan peluang yang muncul dari ketidakpastian tersebut.

Dalam konteks bisnis, manajemen risiko membantu perusahaanmengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap berbagai situasi yang dapatmemengaruhi operasional, keuangan, atau reputasi perusahaan. Proses manajemenrisiko melibatkan beberapa langkah utama:

1.      Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi potensi risiko yang dapat berdampak negatifterhadap perusahaan atau organisasi. Risiko bisa berasal dari berbagai sumber,seperti lingkungan, operasional, keuangan, hukum, dan sebagainya.

2.      Analisis Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, dilakukan analisis untuk menentukankemungkinan terjadinya dan dampaknya terhadap organisasi. Ini bertujuan untukmemahami tingkat ancaman yang dihadapi.

3.      Evaluasi Risiko: Menilai risiko yang dihadapi, termasuk membandingkannya denganstandar atau kebijakan risiko yang telah ditetapkan. Pada tahap ini, perusahaanmenentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau harus ditindaklanjuti.

4.      Pengendalian Risiko: Mengambil tindakan untuk mengurangi atau mengendalikan risiko. Inibisa melibatkan langkah-langkah seperti menghindari risiko, mengurangidampaknya, membagi risiko dengan pihak lain (misalnya melalui asuransi), ataumenerima risiko jika dianggap dapat dikelola.

5.      Monitoring dan Review: Mengawasi risiko secara terus-menerus untuk memastikan bahwatindakan pengendalian risiko efektif dan risiko baru dapat diidentifikasi danditangani seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis.

Dengan kata lain, manajemen risiko adalah cara yang digunakanorganisasi atau individu untuk melindungi diri dari ketidakpastian yang mungkinmenghambat pencapaian tujuan mereka, sekaligus memaksimalkan peluang yang ada

Manajemen risiko adalah prosessistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, danmengendalikan risiko yang berpotensi mengancam tujuan, operasi, ataukelangsungan hidup suatu organisasi, perusahaan, atau individu. Tujuan darimanajemen risiko adalah untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko ataumemanfaatkan peluang yang muncul dari ketidakpastian tersebut.

Dalam konteks bisnis, manajemen risiko membantu perusahaanmengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap berbagai situasi yang dapatmemengaruhi operasional, keuangan, atau reputasi perusahaan. Proses manajemenrisiko melibatkan beberapa langkah utama:

1.           Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi potensi risiko yang dapat berdampak negatifterhadap perusahaan atau organisasi. Risiko bisa berasal dari berbagai sumber,seperti lingkungan, operasional, keuangan, hukum, dan sebagainya.

2.           Analisis Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, dilakukan analisis untuk menentukankemungkinan terjadinya dan dampaknya terhadap organisasi. Ini bertujuan untukmemahami tingkat ancaman yang dihadapi.

3.           Evaluasi Risiko: Menilai risiko yang dihadapi, termasuk membandingkannya denganstandar atau kebijakan risiko yang telah ditetapkan. Pada tahap ini, perusahaanmenentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau harus ditindaklanjuti.

4.           Pengendalian Risiko: Mengambil tindakan untuk mengurangi atau mengendalikan risiko. Inibisa melibatkan langkah-langkah seperti menghindari risiko, mengurangidampaknya, membagi risiko dengan pihak lain (misalnya melalui asuransi), ataumenerima risiko jika dianggap dapat dikelola.

5.           Monitoring dan Review: Mengawasi risiko secara terus-menerus untuk memastikan bahwatindakan pengendalian risiko efektif dan risiko baru dapat diidentifikasi danditangani seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis.

Dengan kata lain, manajemen risiko adalah cara yang digunakanorganisasi atau individu untuk melindungi diri dari ketidakpastian yang mungkinmenghambat pencapaian tujuan mereka, sekaligus memaksimalkan peluang yang ada

 

Risiko Keuangan 

Salahsatu risiko dalam manajemen risiko adalah risiko keuangan. Risiko keuangandapat diartikan sebagai risiko yang dapat mempengaruhi pendapatan suatu usahayang dihasilkan oleh perusahaan (Gallati, 2003). Risiko keuangan bisa berdampakpada modal usaha perusahaan, pendapatan yang diterima dan kerugian yang akandialami oleh suatu usaha. 

Risiko Produk 

Risikoberikutnya yang terdapat dalam manajemen risiko yaitu risiko produk. Risikoproduk dapat diartikan sebagai risiko yang masuk dalam risiko operasionaloperasional suatu perusahaan. Produk akhir dari suatu produk yang dihasilkanperusahan bisa dikatakan sebagai sebagai risiko produk. Hal ini dikarenakanproduk akhir yang dihasilkan bisa saja terjadai kerusakan atau tidak sesuaidengan standar yang ditetapkan atau istilahnya produk cacat. 

Risiko Pasar

Risikodalam usaha pasti akan terjadi, walaupun perusahaan berusaha untuk menghindaririsiko. Risiko pemasaran merupakan risiko yang berkaitan dengan bidangpemasaran. Strategi marketing mix dilakukan untuk mengurangi risiko bidangpemasaran. 

C.     PenelitianTerdahulu 

Penelitianyang dilekukan oleh (Safi, Widodo, and Pangastuti 2020) dengan judul "AnalisisRisiko Pada UKM Tahu Takwa Kediri Terhadap Dampak Pandemi COVID- 2023.BUDGETING : Journal of Business, Management and Accounting 5(1) 83-89 86 19"menyatakan bahwa terdapat 3 risiko yang masuk pada level tinggi yaitu penurunanjumlah pendapatan, penurunan jumlah produksi dan kenaikan harga bahan bakuutama. 

Penelitiandari (Santoso and Mujayana 2021) dengan judul "Penerapan Manajemen Risiko UMKMMadu di Kecamatan Badas Kabupaten Kediri di Tengah Pandemi COVID19" menyatakanbahwa penerapan manajemen risiko pada pelaku usaha madu ini merekomendasikanempat hal dengan yang menitikberatkan pada tiga hal yaitu: eliminasi,subtitusi, dan administrasi. 

Penelitian(Putri et al. 2023) dengan judul "Penerapan Manajemen Resiko Pada KomputasiAwan Application of Risk Management inCloud Computing", menyatakan bahwa terdapat rekomendasi untuk menerapkanlayanan awan pada perusahaan, pada semua unit bisnis terutama pada perusahaanbesar yang telah menggunakan teknologi komputasi awan. Penelitian (Jesslyn etal. 2022) menghasilkan bahwa UMKM Moifoods.btm tergolong efektif dalampenanganan manajemen risiko strategi dan taktis, hal ini dikarenakan dapatmenerapkan solusi atas permasalahan tersebut.

Penelitian(As Sajjad et al. 2020) yang berjudul "Analisis Manajemen Risiko Bisnis (Studipada Cuanki Asoy) menyatakan bahwa manajemen risiko diperlukan untukmengantisipasi risiko yang terjadi pada suatu usaha. Penelitian (Jikrillah,Ziyad, and Stiadi 2021) yang berjudul "Analisis Manajemen Risiko TerhadapKeberlangsungan Usaha Umkm Di Kota Banjarmasin" menyatakan bahwa terdapat 6risiko utama yang dihadapi UMKM antara lain: risiko modal, risiko SDM, risikobahan baku, risiko operasional dan risiko peralatan. 

Penelitian(Ardia Sari, Yuniarti, and Puspita A 2017) menyatakan bahwa risiko supply danrisiko pemasaran berada pada zona merah (high) oleh karena itu perlu responresiko sdari berbagai unsur seperti instansi, supplier dan distributor danpemerintah. 

Penelitian(Hariwibowo 2022) dengan judul "Identifikasi Risiko Usaha Pada UMKM Toko Batik"menyatakan bahwa risiko yang dihadapi oleh UMKM Batik yaitu terdapat penurunanomset merupakan risiko terbesar yang dihadapi usaha. Penelitian yang dilakukanoleh (Haryani, Abriyoso, and Putri 2022) dengan judul" Analisis RisikoOperasional Pada UMKM Kerupuk Bu Mitro Di Kelurahan Tanjungpinang" menyatakanbahwa terdapat beberapa faktor khususnya dari risiko operasional yangmemungkinkan terjadinya risiko yang mana dampaknya bervariasi dimulai darirendah, sedang, bahkan besar. 

D.      METODE PENELITIAN

Penelitiandilakukan dengan pendekatan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukandengan cara wawancara kepada pelaku UMKM Tahu Tangerang Selatan. Sumber danmetode pengumpulan data dari penelitian ini yakni metode wawancara kepadapemilik UMKM tahu walek. Risiko yang ditanyakan kepada pemilik UMKM Tahu Walekadalah risiko keuangan, risiko SDM, risiko operasional dan risiko pemasaran.Analisis SWOT juga digunakan untuk melihat hubungan analisis risiko dengan SWOTyang dimiliki oleh UMKM Tahu Tangerang Selatan. 

 

E.      HASIL DAN PEMBAHASAN

SejarahUMKM Tahu Walek PongQ UMKM Tahu Tangerang Selatan merupakan salah satu UMKMyang bergerak di bidang kuliner yang didirikan pada 1 November 2013 di sebuahkompleks perumahan. Tahu Walek PonkQ ini merupakan produk baru saat pertamakali ada di kota 2023. Masyarakat baiasanya selalu penasaran saat terdapatproduk yang baru yang ada di pasaran. Karena di kota Tangerang Selatan belumada jenis makanan seperti tahu walek ini maka Ibu Inna membuka usaha kulinerini. UMKM Tahu Tangerang Selatan ini merupakan usaha kuliner yang mencobaperuntungan di Kota Tangerang Selatan. Saat mengawali usaha, maka UMKM TahuWalek ini melakukan penjualan produk dengan membuka gerai di depan rumahnya. 

Denganberlalulanya waktu dan seiring berkembangnya usaha tahu walek ini maka UMKM inimencoba membuka mengembangkan usahanya dengan berjualan di Jalan Kalimantan.Seiring dengan perkembangan teknologi maka UMKM Tahu Walek PonkQ juga melayanimasyarakat yang memesan lewat aplikasi Gojek dan Grab. Dengan demikian parapelanggan yang jauh masih dapat menikmati dengan memesan secara online. 

HasilIdentifikasi Resiko Risiko keuangan yang dihadapi oleh UMKM Tahu Walek PoknQ TangerangSelatan dapat diuraikan sebagai beriktu

1)      Harga bahan bakumengalami kenaikan yang signifikan seiring dengan terjadinya inflasi yang adadi masyarakat; 

2)      sistem pencatata untukpengeluaran dan pemasukan keuangan masih bersifat manual dan belum memilikicatatan keuangan yang terusun rapi. 

 

Risikosumberdaya manusia yang dihadapi oleh UMKMT Tahu Walek PoknQ dapat diuraikansebagai berikut:

1)      Kurangnya tenaga kerjadapat disebabkan karena terbatasnya modal; 

2)      operasional masih tidakteratur;

3)      tidak adanya pelatihanbagi tenaga kerja untuk menghasilkan produk yang bermutu. 

 

Risikoproduk yang dihadapi oleh UMKMT Tahu Walek PoknQ dapat diuraikan sebagaiberikut: 

1)      kemasan produk kurangmenarik; 

2)      kuantitas produk tidaksesuai standar, risiko ini sering terjadi karena roduk yang dihasilkan tidaksesuai dengan hal yang diinginkan. 

Risikopemasaran yang dihadapi oleh UMKMT Tahu Walek PoknQ dapat diuraikan sebagaiberikut: 

1)      kurang melakukan kegiatanpromosi karena keterbatasan dana; 

2)      tidak membuka cabang;

3)      kurang melihat potensipasar ini menyebabkan berkurangya omzet penjualan. 

 

Berdasarkanidentifikasi resiko yang dideskripsikan oleh pemeilik Tahu PonkQ TangerangSelatan maka dapat disusun analisis SWOT ( strength, weakness, opportunity,treaths) atau dapat diistilahkan dengan kekuatan, kelemahan, peluang danancaman. Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Tahu Tangerang Selatan yaitu:produknya merupakan produk hasil inovasi, bahan baku relatif mudah didapat,harga bahan tahu relatif stabil. 

Adapunkelemahan yang dimiliki yaitu : kurang adanya promosi, bahan cepat basi jikaada sisa, potensi pasar yang masih belum meluas. Peluang yang dimiliki olehUMKM Tahu PonkQ yaitu: merupakan produk baru yang bisa dikembangkan, membukabeberapa outlet di kawasan. Ancaman yang harus dihadapi oleh UMKM Tahu TangerangSelatan yaitu: usaha sejenis yang ada di kawasan Kota Tangerang Selatan,maraknya produk dari bahan tahu yang lainnya.

 

F.       KESIMPULAN

Berdasarkananalisis deskripsi yang dilakukan maka kesimpulan dalam penelitian deskriptifini adalah bahwa: UMKM Tahu Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan usahabebasis kuliner menghadapi risiko bisnis yaitu:. 

1)      kemasan produk kurangmenarik; 

2)      masih banyak produknyayang bentuknya tidak standar; 

3)      kurang melakukan kegiatanpromosi karena keterbatasan dana; 

4)      tidak membuka cabang;

5)      kurang melihat potensipasar ini menyebabkan berkurangya omzet penjualan;

6)      Kurangnya tenaga kerjadapat disebabkan karena terbatasnya modal; 

7)      terdapat operasionaltidak teratur disebabkan tidak ada SOP yang jelas sehingga menyebabkan tidakada konsistensi rasa dan pelayanan; 

8)      tidak adanya pelatihanbagi tenaga kerja untuk menghasilkan produk yang bermutu; 

9)      Harga bahan bakumengalami kenaikan yang signifikan seiring dengan terjadinya inflasi yang adadi masyarakat; 

10)  sistem pencatata untukpengeluaran dan pemasukan keuangan masih bersifat manual dan belum memilikicatatan keuangan yang terusun rapi. 

 

DAFTARPUSTAKA 

Ardia Sari, Ratih, Rahmi Yuniarti, and Debrina PuspitaA. 2017. "Analisa Manajemen Risiko Pada Industri Kecil Rotan Di Kota Malang."Journal of Industrial Engineering Management 2(2): 39.

 

As Sajjad, Mudrika Berliana, Salsabila Dea Kalista,Mualif Zidan, and Johan Christian. 2020. "Analisis Manajemen Risiko Bisnis."Jurnal Akuntansi Universitas Jember 18(1): 51. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/view/18123/8446. 

 

Fardiansyah, Tedy. 2006. Refleksi Dan StrategiPenerapan Manajemen Risiko Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo. Gallati, Reto. 2003. Risk Management & Capital Adequacy. NewYork: McGraw Hill International. 

 

Hariwibowo, Ignatius Novianto. 2022. "IdentifikasiRisiko Usaha Pada UMKM Toko Batik." Jurnal Atma Inovasia 2(3): 262--68. 

 

Haryani, Dwi Septi, Octojaya Abriyoso, and AnggiaSekar Putri. 2022. "Analisis Risiko Operasional Pada UMKM Kerupuk Bu Mitro DiKelurahan Tanjungpinang Barat." Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 8(2):1513.

 

Jesslyn, Jesslyn et al. 2022. "Analisis ManajemenRisiko Pada Usaha Brownies UMKM Moifoods . Btm." Jurnal Mirai Management 7(3):245--54. http://jurnal.plb.ac.id/index.php/tematik/article/view/1074/528.

 

Jikrillah, Sufi, Muhammad Ziyad, and Doni Stiadi.2021. "Analisis Manajemen Risiko Terhadap Keberlangsungan Usaha Umkm Di KotaBanjarmasin." JWM (Jurnal Wawasan Manajemen) 9(2): 134--41. 

 

Maulana, Dicky, and Leny Suzan. 2021. "PENGARUH UKURANPERUSAHAAN , LEVERAGE DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAPKINERJA KEUANGAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan UMKM Tahu Sumedang YangTerdaftar Di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sumedang Periode2016-2020." In E-Proceeding of Management, Jakarta: Telkom University, 4838--46.

 

Putri, Novianti Indah et al. 2023. "PenerapanManajemen Resiko Pada Komputasi Awan Application of Risk Management in CloudComputing." Tematik Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (E-Journal) 9(2):144--51. http://jurnal.plb.ac.id/index.php/tematik/article/view/1074/528.

 

Safi'i, Imam, Silvi Rushanti Widodo, and Ria LestariPangastuti. 2020. "Analisis Risiko Pada UKM Tahu Takwa Kediri Terhadap DampakPandemi COVID-19." Jurnal Rekayasa Sistem Industri 9(2): 107--14. 

 

Safi, Imam, Silvi Rushanti Widodo, and Ria LestariPangastuti. 2020. "Analisis Risiko Pada UKM Tahu Takwa Kediri Terhadap DampakPandemi COVID-19." JUrnal 2023. BUDGETING : Journal of Business, Management andAccounting 5(1) 83-89 89 Rekayasa Sistem Industri 9(2): 107--14. https://journal.unpar.ac.id/index.php/jrsi/article/view/4003.

 

Santoso, Rudi, and Marya Mujayana. 2021. "PenerapanManajemen Risiko UMKM Madu Di Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Di TengahPandemi COVID19." Jurnal Nusantara Aplikasi 6(1): 74--85.https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen/article/view/15643/2005

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun