Mohon tunggu...
Dody Setiawan
Dody Setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berasal dari kota Pecel dan Brem yang sekarang Hijrah ke metropolitan untuk mencoba memasarkan hasil karya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dokter atau Orang Pinter?

22 Januari 2015   05:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:38 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dua hari kemudian disaat saya masih belum bangun dari tidur kurang lebih pada pukul 8.00 pagi hari minggu tanggal 11 Januari 2015,  ada mbak mbak samping kosan mengetuk pintu kamar saya, setelah saya buka pintu alangkah terkejutnya saya melihat ibu Heny sedang terbaring lemas di depan pintu kamar dalam kondisi lantai berlumuran banyak darah yang keluar dari mulut ibu Heny, saya semakin bingung harus bagaimana, mau mengangkat ibu Heny pun tidak bisa, menyentuh kulitnya pun ibu Heny merasa kesakitan. "Ya Allah... kenapa ini... " batinku, dan suami ibu Heny pun pulang dari Pekerjaannya sebagai pemulung sampah, seketika itu juga Suaminya langsung lemas ketika melihat darah banyak sekali hingga bau anyir pun menyebar di lantai 3. irfan pun ikut membantu membawa ibu ke RS Ridwan Jakarta Pusat setelah pulang dari Jogingnya pukul 8.30. seketika itu kepanikan suami ibu Heny bertambah, bagaimana membiayai Rumah Sakit tersebut. Ibu Heny langsung dibawa ke IGD RS Ridwan, dalam kondisi sangat lemas. saya pun kasihan melihat ibu Heny yang sudah seperti orang yang kebingungan. Akhirnya saya dan Irfan memutuskan untuk merawat ibu Heny di RS Ridwan, dan menjelaskan kepada suami ibu Heny mengenai biaya tidak perlu dipikirkan lagi. Kami patungan dalam membiayai ibu Heny, setelah 4 hari dirawat, diagnosa dokter adalah bahwa ibu Heny mengalami permasalahan di Lambung. "beda lagi diagnosanya...." batinku lagi.. Memasuki Hari ke 5, saya pun meminta bantuan kepada warga kost untuk sumbangan kepada ibu Heny agar meringankan biaya RS nya, dan sumbangan pun terkumpul, uang tersebut akhirnya saya berikan kepada ibu Heny untuk keperluan hidupnya setelah nanti pulang dari RS. Hari ke 6 ibu Heny pun meminta pulang atas kemauan sendiri, dan setelah beberapa hari ibu sudah sehat wal'afiat.

Ibu Heny berkata,

"Dek, Dody maaf sudah merepotkan, dan mohon maaf ibu tidak bisa membayar biaya kemaren secara langsung, mungkin nanti ibu akan angsur jika ada, dan jika adek asal tau, penyakit ibu ini bukan dari medis, melainkan dari guna guna orang dek, mohon jangan beri tahu suami ibu ya, ibu tau kena guna guna dari kakak ibu yang di Jawa, dan ibu disuruh pulang ke kampung untuk diruwat dek..."

dan saya bingung mau menjawab apa, dikarenakan banyak dari cerita ibu Heny yang sampai saat ini masih tetangga depan kamar kost saya, yang banyak menceritakan hal mistis yang diluar nalar saya..

masih banyak lagi sebenarnya yang saya ingin tulis..

dari kisah yang saya alami, ada beberapa pesan yang saya ambil

Terima Kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun