Mungkin sebelumnya kita sering mendapat beberapa berita tentang ormas yang baru - baru ini memberikan perhatian dan bantuannya terhadap korban bencana banjir baik dalam bentuk tenaga atau materi lainnya. Itu adalah hal yang benar bagus ketika ada individu atau kelompok memberi bantuan sosial kepada yang membutuhkan, saya salut dengan itu, namun disisi lain yang disayangkan ketika mereka atau para pendukungnya yang malah melakukan hal yang kurang bagus dan seolah mengurangi nilai mereka itu yaitu nyinyir atau menjelekkan hal lain yang dianggap musuh oleh mereka. Misal seperti menjelekkan media yang gak mau meliput mereka dalam bentuk meme, entah benar isi pesan dan keakuratan sumber pesan seperti itu, menggambarkan ormas FPI adalah satu satunya kelompok yang jadi pahlawan pada saat itu dan bahkan ketika kelompok yang dianggap berbeda atau bersebrangan dituduh dengan label buruk walau juga memberi bantuan oleh media pendukung FPI.
Dalam konteks propaganda, yang dilakukan fpi ini sebnarnya hal yang biasa dalam branding oleh perusahaan besar ketika mereka melakukan kegiatan kampanye sosial atau csr dengan diliput media, yang biasanya diundang oleh humasnya, yang tujuannya jelas membangun image positif dan baik agar konsumen senang dengan mereka dan loyal sehingga tetap mau membeli produk mereka. Yang membuat berbeda adalah walau fpi butuh publisitas untuk mengubah imagenya dari buruk menjadi baik, di sisi lain para pendukung yaitu fpi, para pendukung mereka dan media radikal malah menyalahkan media - media yang tidak mau memberitakan mereka sehingga mereka membuat propaganda bahwa media mainstream berkonspirasi memusuhi FPI hanya karena tidak meliput, seolah - olah berbuat zalim terhadap mereka. Ini berbeda dengan perusahaan besar yang tidak terlalu mempermasalahkan hal itu karena menghargai kode etik tertentu.
![www.jurnalmuslim.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/01/misionaris-garut-jpg-57ef2f6b147b615c12a1e0ee.jpg?t=o&v=770)
Kalaupun ada liputan sekalipun seharusnya bukan tentang gambaran mereka hebat dan semacamnya, namun informasi bantuan apa saja yang diberikan dan dalam bentuk apa, siapa penerimanya, kapan, dan sejenisnya, kalau ikut menyumbangkan tenaga bersama sar dan tni dalam mencari orang atau korban yang hilang bisa menyajikan update info terbaru soal korban yang hilang dan sebagainya. Bukan menitik beratkan propaganda etnosetrisme alias menggambarkan kelompok sendiri hebat sedangkan yang lain buruk. Misalnya seperti propaganda media radikal yang menjelekkan umat lain ketika memberi bantuan, namun umatnya sendiri ketika memberi bantuan dicap pahlawan bahkan seolah satu - satunya kelompok yang ada disana.
Belum lagi tuduhan media radikal melalui meme yang seolah para wartawan tidak mau meliput karena dipecat, tidak suka atau seolag wartawan mempermainkan fpi, yang tentunya dipertanyakan apakah benar akurat, sesuai fakta, kredibel dan objektif. Disisi lain wartawan media bersangkutan yanf dituduh media radikal berserta perusahaan media tidak memberi klarfikasi yang menambah keabu - abuan informasi ini.
Namun terlepas dari itu saya sangat salut kepada siapun mau kelompok atau individu yang merelakan dan demi membantu sesama namun sangat disayangkan itu menjadi buruk ketika dimanfaat oleh pihak lain untuk tujuan tertentu.
sumber refrensi:Â
FPI Online Garut Banyak Pihak Mencibir
Terlalu Wartawan Metrotv Diancam Dipecat Jika Meliput Aksi FPI untuk Garut
Terbongkar Beginilah Cara Picik Wartawan Tempo Menjebak Relawan FPI di aGrut
Ormas Islam Bantu Korban Banjir Garut Sepi ePmberitaan