Meskipun telah diundang secara khusus, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri dipastikan tak hadir pada pembukaan Kongres Partai Demokrat di Surabaya, Selasa 12 Mei 2015.
Kepastian ketidakhadiran tersebut disampaikan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul sebagaimana dikabarkan situs berita viva.co.id (10/5). Menurut Ruhut, ketidakhadiran Megawati dikarenakan kesibukannya mempersiapkan kegiatan peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2015. “Karena Ibu Megawati ada persiapan hari lahir Pancasila maka tidak bisa hadir. Tapi, beliau mengirimkan perwakilan resmi dari PDIP,” ujar Ruhut di Surabaya, Minggu (10/5).
Informasi Ruhut tersebut mengakhiri spekulasi hadir tidaknya Megawati pada Kongres Partai Demokrat. Padahal sebelumnya Partai Demokrat telah mengirim utusan khusus bertemu Megawati menyampaikan undangan tersebut. Petinggi Partai Demokrat yang diutus menemui Megawati adalah Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Ketua Harian Syarief Hasan dan Waketum Agus Hermanto.
Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang juga (SBY) sempat mengungkapkan rasa syukur dan optimisme setelah utusan tersebut diterima oleh Megawati di kediamannya. "Alhamdulillah, kemarin, di kediaman beliau, Ibu Megawati berkenan menerima utusan khusus Partai Demokrat dalam suasana yang baik.*SBY*," kicau SBY di akun Twitternya @SBYudhoyono, Sabtu (9/5).
Masih lewat akun Twitternya, SBY berharap pertemuan tersebut menjadi langkah baik bagi terjalinnya silaturrahim yang lebih dekat antara Megawati dan PDIP dengannya dan Partai Demokrat di masa depan. "Sungguh indah jika konstituen Ibu Megawati dan konstituen saya tidak terus 'berjarak' dan bisa bersatu demi kepentingan bangsa dan negara.*SBY*," ujar SBY mengakhiri rangkaian tweetnya hari itu.
Optimisme juga ditunjukkan istri SBY, Ani Yudhoyono dengan mengunggah foto pertemuan utusan khusus Partai Demokrat dengan Megawati di akun Instagramnya. Beberapa saat kemudian foto tersebut juga diunggah di akun Twitter @SBYudhoyono.
Meskipun tak datang secara pribadi menyampaikan undangan, namun setidaknya ada kesungguhan dan niat baik SBY dengan mengutus Ibas, putranya untuk bertemu Megawati. Sebenarnya bukan sekali ini SBY menunjukkan keseriusannya "islah" dengan Megawati, tapi selalu saja ada alasan dan halangan bagi keduanya untuk bertemu secara formal.
Keputusan untuk tak menghadiri kongres PD adalah hak Megawati yang juga harus dihargai. Mungkin Megawati memang sangat sibuk dengan aktivitasnya sebagai ketua partai terbesar di negeri ini. Mungkin juga Megawati berencana menggelar acara spesial di peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni mendatang sehingga ia harus mempersiapkannya sendiri mulai dari sekarang.
Sebenarnya momentum ini sangat tepat bagi SBY dan Megawati untuk mencairkan hubungan mereka yang sempat tegang akibat masalah politis di masa lalu. Sebagaimana tweet SBY, tentunya akan sangat indah jika kedua tokoh besar Indonesia ini dapat mempersatukan konstituennya demi kepentingan bangsa dan negara.
Yang jelas, pasti banyak yang menyayangkan ketidakhadiran Megawati, apalagi kader terbaik PDI-P yang kini menjabat sebagai Presiden RI, Joko Widodo kemungkinan besar juga tak bisa hadir sebab pada tanggal yang sama (12/5) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini.
Sumber bacaan :