Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Michael Jackson Moonwalk di Alam Kubur

18 Oktober 2014   20:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Meskipun telah tiada, Michael Jackson masih dan akan selalu dikenang sebagai legenda pop dunia dengan seabrek karya-karya spektakulernya yang inovatif dan inspiratif. Setelah 5 tahun lebih kematiannya, sederet prestasi dan pencapaian luar biasa masih mampu dicetak yang tentu saja diikuti dengan mengalirnya dollar dari semua pencapain tersebut.

Yang terbaru, mendiang King of Pop itu kembali tercatat sebagai selebritis yang telah meninggal dunia dengan pendapatan terbesar tahun 2014 versi majalah Forbes. Sepanjang tahun 2014 ini Michael Jackson berhasil meraup pendapatan sebesar US$140 atau sekitar Rp. 1,6 triliun.

Pendapatan ini berasal dari beberapa sumber antara lain penjulan album posthumous ke 2 “Xscape” yang lumayan laris di pasar musik dunia. Ditambah lagi pendapatan dari kerjasama dengan Cirque du Soleil untuk show Immortal dan One yang entah sudah berapa kali dipertunjukkan.

Penampilannya dalam bentuk hologram di ajang Billboard Music Award tahun ini juga makin mendongkrak popularitas dan menjadi media promosi efektif untuk album terbarunya. Banyak yang terkejut dengan penampilan hologram Michael Jackson tersebut, ada yang senang karena mampu mengobati kerinduan pada sosok sang mega bintang namun banyak juga yang sedih karena dianggap kurang etis.

Pundi-pundi kemungkinan besar masih akan terus menggelembung tahun depan seiring dengan rencana dibuatnya kembali video klip Thriller dalam versi 3 dimensi (3D) oleh sang sutradara John Landis. Bukan tidak mungkin nantinya akan diikuti dengan dibuatnya film layar lebar 3D adapatasi dari klip video Thriller yang ikonik dan fenomenal tersebut.

Namun segudang prestasi itu justru menjadi suatu hal yang ironis. Di satu sisi sangat membanggakan dan menjadi pembuktian bahwa meski telah pindah ke dunia lain, Michael Jackson masih menjadi yang terbaik bahkan mampu mengalahkan selebiritis yang masih hidup dan aktif di dunia entertaiment. Ini juga menjadi pembuktian bahwa karya-karyanya masih sangat diminati bahkan dinanti meskipun kenyataannya ia tak mungkin mampu berkarya lagi.

Namun di sisi lain pencapaian tersebut juga cukup membuat sedih. Michael Jackson tak bisa menikmati apa yang telah diraihnya sejauh ini. Ia tak dapat berbuat apa-apa lagi saat karya-karyanya direhab ulang oleh orang lain. Karya-karya yang sebenarnya ingin ia simpan secara pribadi, justru diekspose oleh orang lain dan bahkan kemudian menghasilkan keuntungan berlimpah.

Jutaan dollar yang terus mengalir sebagai kompensasi karya-karya spektakulernya itu tak mungkin lagi masuk ke kantong pribadinya sebab uang tersebut tak mungkin laku di alam kubur dan belum ada cara untuk transfer dana antar dunia. Mungkin pihak yang paling berhagia adalah Estate of Michael Jackson atau Michael Jackson Estate, label rekaman dan pihak-pihak lain yang memperoleh lisensi dari Estate.

Keprihatinan muncul dengan kenyataan yang ironis seperti itu. Banyak penggemar militan yang sedih dan prihatin sebab mereka menganggap nama besar Michael Jackson kini justru banyak dimanfaatkan oleh pihak lain demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Banyak pecinta Michael yang menganggap ini semua sebagai bentuk ekspoitasi karya-karyanya tanpa ijin yang bersangkutan.

Namun harus disadari pula bahwa sepeninggal Michael Jackson memang harus ada pihak yang secara legal mengelola semua aset dan peninggalannya. Apalagi Michael sempat mengalami masalah finansial sebelum ia meninggal yang harus segera diselesaikan. Pendirian estate yang mengelola aset dan bisnisnya itu juga merupakan upaya untuk menyelesaikan masalah finansial pasca kepergiannya. Yang patut disyukuri, Estate tetap memperhatikan dan memenuhi kebutuhan keluarga khususnya anak-anak Michael Jackson sebagai ahli waris.

Kenyataannya meski Michael Jackson telah tiada, karya-karyanya masih sangat digemari bahkan selalu dinanti meskipun tak mungkin ia mampu berkarya lagi. Album posthumous yang telah dan akan dirilis, meski bisa dibilang sebagai bentuk ekspolitasi, setidaknya mampu negobati kerinduang penggemar akan suara khasnya.

Siapapun akhirnya yang akan paling diuntungkan secara finansial, karya-karya Michael Jackson masih akan terus mewarnai gegap gempita dunia hiburan. Michael Jackson masih akan terus menghibur kita meskipun ia kini berada di dunia lain. Bisa jadi ia ber Moonwalk ria di alam kubur merayakan keberhasilannya, atau justru menangis sedih di pundak Whitney Houston. Entah apa komentarnya di alam sana? Apakah ia bahagia karya-karyanya masih dipuja atau justru sedih kreasinya dieksploitasi?

Yang jelas kita masih bisa menikmati karya-karya hebat yang pernah diciptakan dan dikemasnya sendiri. Kita juga masih akan disuguhi beragam kreasi dan interpretasi karya-karyanya. Tapi bagaimanapun juga Michael Jackson akan selalu muncul sebagai yang terbaik, ia akan terus menjadi pemenang, setidaknya pemenang di hati para penggemarnya. Rest in Peace Michael...

Follow me on twitter : @Dody_Kasman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun