Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menghitung Kata "Jancuk" di Film "Yowis Ben 2"

3 April 2019   23:19 Diperbarui: 4 April 2019   06:54 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penikmat dan pemerhati film, hanya beberapa judul saja yang sanggup membuat saya menontonnya berulang kali di bioskop. Dua di antaranya adalah "Dilan 1991" dan "Yowis Ben 2".

Tentu bukan tanpa sebab saya menontonnya beberapa kali. "Dilan 1991" yang bercerita tentang kehidupan remaja tahun 90an membuat saya bernostalgia masa-masa SMA. Film ini sukses membuat saya baper dan gemas dengan tingkah polah Dilan dan Milea.

Sementara film "Yowis Ben 2" sukses menarik perhatian saya, selain karena berbahasa Jawa, bahasa daerah yang saya dengar dan ucapkan sehari-hari, film garapan Fajar Nugros dan Bayu Skak ini menurut saya jujur dan menghibur. Apa yang dilakukan dan diucapkan remaja masa kini divisualisasikan apa adanya, vulgar tapi masih dalam batasan yang wajar.  

Yang terngiang di telinga dan pikiran setelah menonton film ini tentu saja kata-kata keramat dalam Bahasa Jawa, "Jancuk" dan singkatannya "Cuk." Inilah yang menjadi alasan saya menontonnya untuk kali yang ketiga.

Ketika menonton untuk kedua kalinya, sudah terbesit di pikiran menghitung jumlah kata "cuk" dan "jancuk" di film tersebut. Namun saya urungkan, sebab saya masih ingin menikmati keasyikan-keasyikan yang disajikan dalam film tersebut.

Akting Bayu Skak, Joshua, Brandon Salim dan Tutus Thomson di film ini semakin matang dan tetap natural. Demikian pula pemain pendukung dari film pertama seperti Arif Didu, Erick Estrada dan Devina Aureel masih mampu memberikan "greget" pada sequelnya.

Karakter baru yang muncul di film kedua ini juga sangat menggemaskan, seperti Mia, istri Yayan, yang diperankan Anggika Bolsterli. Dan tentu saja sang selebgram Anya Geraldine yang berperan sebagai Asih gebetan baru Bayu, membuat film ini semakin manis untuk dinikmati. 

Tapi yang membuat saya antusias menonton untuk kali kedua adalah kembali munculnya maestro ludruk Jawa Timur  Cak Kartolo, kali ini duet dengan seniman asal Malang Cak Wito. Dagelan khas ala Cak Kartolo dan Cak Wito semakin membuat film ini punya warna tersendiri, warna yang sarat dengan kearifan lokal.

Satu lagi yang membuat saya penasaran waktu pertama kali menonton "Yowis Ben 2", yakni karakter Cak Sunari (diperankan Hunter Parabola), pemilik usaha sablon kaos. Terjawab sudah siapa pembuat kaos couple yang dipakai Bayu dan Susan di film pertama.

Belum lagi deretan lagu asyik dan catchy yang menghiasi film berdurasi 1 jam 50 menit itu. Sebut saja lagu "Gak Iso Turu", "Konco Sing Apik" dan "Ojo Bolos Pelajaran" adalah hits dari film pertama yang kembali muncul di sequelnya. Ditambah tiga lagu baru yang tak kalah keren, dimunculkan pada scene yang pas.

"Lagu Galau" menggambarkan kegalauan hati Bayu setelah diputus mendadak oleh Susan. Lagu "Tak Ambung" menggambarkan kegemasan Doni pada Marion dan ungkapan keterpesonaan Bayu pada Asih. Terakhir, "Gandolane Ati" yang muncul di penghujung film merupakan ungkapan rasa suka Bayu pada pujaan hati yang baru ditemukannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun