Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Merah Putih Berkibar di Lautan Pasir Bromo

15 Agustus 2018   01:10 Diperbarui: 15 Agustus 2018   08:28 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang berbeda di Lautan Pasir Gunung Bromo, Selasa (14/8/2018) kemarin. Kaldera yang setiap hari ramai dengan wisatawan yang menikmati keindahan gunung Bromo, hari itu lebih meriah dari biasanya. Nuansa keIndonesiaan juga sangat kental terasa.

Bendera merah putih nampak terpasang rapi berjajar di sepanjang jalan menuju Bromo. Bahkan di lautan pasir jumlah bendera yang terpasang kelihatan semakin banyak, ratusan hingga ribuan mungkin. Hampir di semua tiang pembatas sepanjang lautan pasir terikat erat tiang bendera dengan kibaran sang merah putih.

Selain pas di momen peringatan HUT ke 73 Kemerdekaan RI, pagi itu juga bertepatan dengan Hari Pramuka ke 57. Dan kali ini kaldera Bromo jadi tuan rumah dilaksanakannya apel bersama Hari Pramuka tahun 2018.

Dipilihnya kaldera Bromo sebagai lokasi apel bersama membuat event tersebut menjadi sangat istimewa. Bagaimana tidak, tak semua acara bisa dilaksanakan di kawasan wisata primadona dunia itu. 

Terakhir lautan pasir Bromo jadi salah satu tempat persinggahan api Asian games 2018 tanggal 21 Juli kemarin. Sebelumnya, pada awal Juli tempat yang sama digunakan sebagai panggung terbuka pagelaran seni budaya "Eksotika Bromo jilid 2."

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Acara pagi itu menjadi semakin istimewa dan terasa sangat heroik dengan penancapan dan pembentangan bendera merah putih di sekitar lautan pasir Bromo. Di pertengahan apel, puluhan anggota Polres Probolinggo memasuki lokasi acara dan membentangkan bendera merah putih raksasa berukuran 26 meter x 50 meter.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pasukan berkuda dari tokoh masyarakat dan sesepuh Tengger ikut mengawal proses pembentangan dengan membawa bendera merah putih yang terus berkibar terhembus lembutnya angin Bromo. Masih dengan menunggang kuda, salah satu sesepuh Tengger membacakan sumpah janji merah putih.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tak berapa lama kemudian, ratusan penari bergabung dengan pasukan berkuda dan pembentang bendera merah putih membuat suasana jelang siang itu menjadi semakin meriah. Dengan latar belakang bentangan bendera merah putih raksasa yang berkibar dikawal pasukan berkuda, 345 orang pelajar menari "Rerere," salah satu tari tradisional Kabupaten Probolinggo.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Melengkapi prosesi berspirit nasionalisme itu, puluhan pejabat Kabupaten Probolinggo diikuti ratusan peserta apel menancapkan tiang bendera merah putih. Penancapan atau yang lebih tepat disebut pemancangan tiang bendera itu dilakukan di patok batas sepanjang lautan pasir Bromo.

Pimpinan wilayah setempat, dalam hal ini Camat Sukapura menyebut bendera merah putih yang disiapkan untuk acara hari itu sebanyak 2018 bendera. Persiapannya pun terbilang singkat dengan sumber dana dan sumber daya yang sangat terbatas. Meski demikian, acara hari itu bisa dapat berjalan lancar dan terbilang sukses.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Namun siapa yang menyangka, acara yang dilaksanakan di tempat semendunia kaldera Bromo dengan proses pemancangan dan pembentangan bendera raksasa itu adalah event level kecamatan dan Kwartir Ranting (Kwaran) Gerakan Pramuka, dalam hal ini Kecamatan Sukapura yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun