Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika "Hak'e Hak'e" dan "OAOE" Jadi Ujaran Pemersatu

14 April 2018   02:24 Diperbarui: 14 April 2018   02:51 5105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana "hak'e hak'e" tagline OAOE juga muncul dari proses kreatif para musisi dangdut yang tergabung dalam OM SERA (Selera Rakyat). OM SERA adalah grup musik dangdut tempat Via Vallen mengawali karier bermusiknya hingga populer seperti sekarang.

Dari video di chanel YouTube Perdana Record berjudul "Asal Mula OAOE" Q & A OM Sera & The Best Via Vallen, terungkap bahwa "OAOE" secara grup merupakan kreasi OM SERA namun secara pribadi adalah ciptaan Wasis, sang pemain tamborin.

Wasis menceritakan proses terciptanya tagline "OAOE". "Waktu di rumah pas nyantai ndak ada kegiatan, pas denger musik SERA kok cocok OAOE. Pas manggung dicoba kok enak kok cocok. Teman-teman ngikut berarti cocok, saya pakai sampai sekarang," jelasnya.

Menurut Wasis sebagai kreator, "OAOE" adalah singkatan Ora SerA Ora Enak yang terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah "Bukan Sera, Tidak Enak." Seperti halnya "hak'e hak'e" kini "OAOE" bukan hanya monopoli OM SERA, tapi juga banyak dipakai oleh grup musik lainnya. Meski demikian Wasis dan OM SERA bangga kreasi mereka dipakai grup lain dan bisa diterima dengan baik oleh para penikmat musik.

Jika "hak'e hak'e" lebih sering dibawakan secara bersama-sama rame-rame dengan musik menghentak saat refrain, maka "OAOE" lebih sering muncul sebagai pengisi jeda antara syair pembuka dan refrain. Biasanya "OAOE" disebutkan bersamaan dengan nama grup dan nama penyanyi yang tampil dipanggung. 

Saat OM SERA manggung misalnya, Cak Wasis biasanya mengawali dengan ucapan "SERA OAOE". Tapi tak jarang penonton juga ikut menirukan ucapan "OAOE" bersama-sama saat dikomando penyanyi atau musisi pengkomando.

Selain "hak'e hak'e" dan "OAOE" sebenarnya banyak ujaran dan tagline yang muncul dalam pertunjukan dangdut. Misalnya, "buka sitik jos" yang sempat populer beberapa tahun lalu, dan "hokya hokya" yang muncul terakhir.

Namun keduanya tak se-ikonik "hak'e hak'e" dan "OAOE". Tak dapat dipungkiri, faktor Via Vallen yang notabene artis OM SERA dan Nella Kharismya yang berasal dari OM Lagista  membuat dua ujaran tersebut menjadi demikian spesial dan populer.

Terlepas dari siapa pencipta "hak'e hak'e" dan "OAOE" keduanya telah menjadi ujaran yang disepakati oleh penikmat musik dangdut koplo sebagai penyemangat dan pemersatu. Saya pribadi beberapa kali merasakan langsung "kesakralan" dua ujaran tersebut pada beberapa pertunjukan musik dangdut.

Betapa atmosfer pertunjukan tetiba menjadi demikian bersemangat saat penyanyi dan musisi di panggung mengajak penonton ber "hak'e hak'e" bersama sambil kompak menggerakkan tangan mereka. Demikian pula saat musisi di panggung berujar "OAOE" penonton ikut bergoyang mengikuti huruf yang terucap.

Saat "hak'e hak'e" dan "OAOE" terucap, dari penyanyi utama, musisi hingga seluruh penonton yang ada saat itu menyatu dalam gemuruh ujaran sakral tersebut. Tak ada sekat, tak ada jarak, tak peduli latar belakang golongan dan status sosial, semuanya hanyut dalam keriuhan ber "hak'e hak'e" dan keasikan ber"OAOE."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun