Berangkat dari pengalaman manggung yang sama, dengan genre musik dan bahasa yang juga sama karena keduanya berasal dari daerah yang sama, kehadiran keduanya memang sebaiknya saling melengkapi daripada harus dipertentangkan. Jika diamati, lagu-lagu yang mereka bawakan saat manggung seringkali sama. Demikian pula dengan gaya penampilan mereka yang jauh dari kesan sexy yang seronok dan vulgar.
Tanpa harus goyang yang aneh-aneh, tanpa harus mengumbar sensasi dan obral janji entah itu go nasional atau go internasional, keduanya sukses mencuri perhatian penikmat musik tanah air. Mereka yang awalnya tak suka dangdut tetiba gandrung hingga gila dangdut koplo ala Via Vallen dan Nella Kharisma. Bahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sempat bikin heboh dengan memposting penggalan lirik lagu "Sayang" dalam tulisan arab di akun twitternya.
Tak heran jika lagu-lagu mereka sempat sliweran di tangga lagu bergengsi, bersaing dengan lagu bergenre pop, rock dan R&B. Lagu Jaran Goyang di pekan pertama bulan Januari sempat terselip di peringkat 7 chart iTunes Indonesia. Sementara lagu "Sayang" masih beredar dalam jajaran top 100 singles di chart yang sama. Album kompilasi "Yang Terbaik" Via Vallen, sempat berada di posisi top 50 album iTunes Indonesia.
Video musik mereka di Youtube juga ditonton ratusan juta kali, jauh mengalahkan jumlah penonton klip video Anggun dan Agnez Mo. Sebagai misal klip video yang katanya single internasional pertama Agnez Mo "Long As I Get Paid" ditonton 20 juta kali, sementara video "Snow On The Sahara" Anggun yang diunggah 11 tahun lalu baru ditonton 9 juta kali. Bandingkan dengan jumlah viewer video "Sayang" yang sudah mencapai angka 124 juta, terlebih "Jaran Goyang" yang sudah ditonton 127 juta kali.
Di saat selebritis lainnya berupaya mendongkrak popularitasnya dengan berita sensasional, gosip murahan hingga drama tak bermutu, tanpa banyak tingkah Via Vallen dan Nella Kharisma berhasil mencuri perhatian dengan "sederhana" dan apa adanya hingga sukses seperti saat ini. Mereka berdua cukup konsisten menjalani karier bermusiknya sejak tampil dari panggung ke panggung antar kampung hingga mampu bersanding dan bersaing dengan artis-artis kawakan level nasional bahkan internasional seperti Agnez Mo dan Anggun. Â
Basis penggemar setia Vyanisty dan Nella Lovers, seperti halnya NIC dan Anggunesia menjadi penyemangat sekaligus penjaga eksistensi untuk terus bertahan di tengah sengitnya persaingan industri musik tanah air. Bagaimanapun juga persaingan pasti ada dan dibutuhkan sebagai pemacu untuk terus berkarya lebih baik lagi.
 Sangat wajar bahkan suatu keharusan terjadinya persaingan yang sehat, berkompetisi dengan mengoptimalkan potensi dan kompetensi yang dimiliki didukung strategi jitu manajemen untuk memikat pasar. Demikian juga penggemar mendukung idolanya dengan cara terhormat dan bermartabat. Tak perlu mencari-cari kelemahan dan jangan habiskan energi untuk mencela kekurangan pihak lain. Dukung idola secara proporsional sambil berikan kritik dan saran untuk penyempurnaan karya-karya berikutnya.