Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dari Dimas Kanjeng ke River Tubing

13 Maret 2017   14:52 Diperbarui: 16 Maret 2017   06:00 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah positif yang telah dilakukan oleh Desa Sentul dan Desa Gading Wetan nampaknya mulai menular ke desa yang lain. Terakhir Desa Wangkal tak mau ketinggalan ikut memanfaatkan aliran sungai Pandanlaras yang juga melalui wilayahnya. “Nolo Branti River Tubing,” demikian nama layanan wisata olahraga air yang mulai beroperasi awal Pebruari kemarin. River tubing yang menggunakan nama sesepuh Desa Wangkal itu menawarkan paket perjalanan sejauh empat kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Kepala Desa Wangkal Syamsuri menjelaskan, pendirian river tubing di desanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga dan membuka lapangan kerja baru bagi para pemuda setempat. “Keberadaan river tubing ini juga untuk mengurangi angka pengangguran dan kenakalan remaja. Oleh karena itu kami banyak melibatkan kalangan remaja dalam pengelolaannya khususnya sebagi guide,” jelas Syamsuri.

Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Lokasi Gading Wetan Water Sport dan Nolo Branti River Tubing cukup berdekatan karena tetangga desa dan memanfaatkan aliran sungai yang sama yaitu sungai Pancarglagas. Tak sulit untuk sampai ke desa Wangkal dan Desa Gading Wetan sebab keduanya lebih dahulu terkenal dengan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang memang berlokasi dalam dua wilayah desa tersebut.

Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Nolo Branti River Tubing
Dari Kota Kraksaan tepatnya di pertigaan sebelah timur jembatan Semampir belok kanan. Sekitar 12 kilometer arah selatan kita akan sampai terlebih dulu di Desa Wangkal, lokasi base camp Nolo Branti River Tubing. Jika kita melanjutkan perjalanan sekitar 2 kilometer arah selatan melewati gerbang Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, kita akan sampai di base camp Gading Wetan Water Sport.

Meski baru beroperasi, ketiga operator river tubing milik desa tersebut sangat memperhatikan faktor safety dan kenyamanan para tamu yang datang. Perlengkapan mulai jaket pelampung, seperti helm hingga pelindung kaki, lutut dan siku telah mereka lengkapi dari awal sesuai standar keamanan.

Demikian juga dengan guide yang akan memandu dan siap siaga di sepanjang jalur yang dilalui. Yang jelas, ketiganya menggunakan tenaga lokal yang notabene adalah para pemuda yang masih belum bekerja.

Selain menawarkan sensasi tegangnya ber-ban ria di derasnya arus sungai, mata kita juga dimanjakan dengan indahnya pemandangan alam sepanjang perjalanan. Tentu saja ketiga desa tersebut memiliki kekhasannya masing-masing dalam mengemas layanan sepanjang perjalanan hingga ketersediaan fasilitas pendukung di tempat finish dan base camp.

Keberadaan tiga operator river tubing yang dikelola BUMDes tersebut setidaknya menunjukkan semangat dan keseriusan pemerintah desa bersama masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya yang ada di desa, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Ini juga merupakan bukti bahwa pemerintah desa dan masyarakatnya juga mampu mengelola usaha wisata sesuai potensi yang ada.

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi juga dimanfaatkan sebagi media publikasi sekaligus promosi yang efektif. Publikasi lewat beberapa berita di media sudah mulai dilakukan, demikian pula lewat media sosial khususnya Facebook. Namun sayang, publikasi lewat media sosial masih dilakukan secara perorangan oleh personel pengelola maupun pemandu river tubing.

Alangkah baiknya jika setiap operator river tubing memiliki akun media sosial dan website resmi. Dengan demikian kegiatan publikasi dan promosi untuk menjaring lebih banyak tamu dapat dilakukan dengan lebih efektif dan terintegrasi.

Bagaimanapun juga, apa yang telah dilakukan oleh beberapa di desa di Kecamatan Gading membuktikan bahwa inovasi bisa muncul dari siapa saja, kapan saja untuk kemudian dikreasikan dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat. Diharapkan semangat untuk berinovasi ini dapat menular ke desa lain, tak hanya di Kecamatan Gading tapi juga desa-desa lain di Kabupaten Probolinggo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun