Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

65 Tahun Pak SBY, Anak Biasa dari Pacitan yang Mendunia

9 September 2014   19:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Selasa 9 September 2014, Presiden Soesilo Bambang Yoedhoyono (SBY) genap berusia 65 tahun. Entah bagaimana perayaan ulang tahun beliau kali ini, mungkin seperti ulang tahun terdahulu, tak ada acara peringatan khusus. Kalaupun ada mungkin hanya acara sederhana berupa syukuran bersama keluarga dengan acara potong tumpeng.

Latar belakang kehidupannya yang berasal dari desa membentuk karakternya yang bersahaja dan sederhana. Beliau lahir di Desa Tremas Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan Jawa Timur dan melewatkan masa kecil serta remajanya di sana. Pacitan adalah daerah yang terletak di ujung barat daya Jawa Timur yang sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur.

Tentang asal usulnya ini sempat disinggung dalam pidato kenegaraan tanggal 15 Agustus lalu. “Saya adalah anak orang biasa, anak biasa dari Pacitan yang kemudian menjadi tentara, menteri dan dipilih sejarah untuk memimpin bangsa Indonesia," jelasnya di gedung DPR/MPR ketika itu. Beliau mengakui, merupakan suatu kehormatan besar baginya yang orang biasa dari Pacitan bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Dengan latar belakangnya yang dari desa, apa yang telah dicapai beliau terbilang luar biasa. Kini anak biasa dari desa itu berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai Presiden yang 2 (dua) kali terpilih secara langsung dengan perolehan suara sangat meyakinkan. Kini anak biasa itu telah menjelma menjadi sosok negarawan dunia.

Harus diakui, selama 2 (dua) periode kepemimpinannya telah banyak kemajuan dan keberhasilan yang dicapai oleh bangsa ini. Pembangunan di berbagai bidang dapat berjalan dengan baik dan sukses berkat stabilitas politik dan keamanan yang terjamin. Kehidupan berdemokrasi juga makin maju terbukti dengan suksesnya pesta demokrasi baru-baru ini.

Rakyat Indonesia juga makin dewasa dalam berpolitik. Stabilitas keamanan dapat terjaga dan tetap kondusif meskipun Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) kemarin harus melalui tahapan yang cukup menegangkan. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya dapat diterima semua pihak. Pihak yang tuntutannya ditolak MK akhirnya dapat menerima keputusan tersebut dengan lapang dada dan tetap damai.

Kebebasan berpendapat juga sangat dijamin di era kepemimpinannya. Siapa pun bebas mengkritik pemerintah dan Presiden dengan berbagai cara di berbagai media. Bahkan beliau sendiri sering mendapatkan serangan di media (di-bully) dengan berbagai macam komentar dan grafis yang sebenarnya tak pantas ditujukan kepada seorang Presiden. Sayangnya, para kritikus dan komentator itu sering lupa bahwa yang mereka serang justru adalah orang yang menjamin kebebasan mereka untuk berpendapat.

Di bawah kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia semakin diakui dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia internasional. Sederet prestasi membanggakan berhasil diraihnya, baik sebagai pribadi maupun sebagai Presiden.

Sudah banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri yang diperoleh. Beberapa penghargaan internasional yang diraih antara lain World Statesman Award (WSA) dariAppeal for Conscience Foundation (ACF) di New York tahun 2012. Tahun ini beliau mendapatkan penghargaan Global Statesman Award dalam acara World Economic Forum (WEF) di Manila. Yang terbaru adalah gelar kehormatan “Order of Temasek, First Class” dari Pemerintah Singapura yang diterimanya tanggal 3 September kemarin.

Selain penghargaan dari negara-negara sahabat dan lembaga/organisasi internasional, beliau juga banyak mengantongi penghargaan dan gelar kehormatan akademik dari beberapa universitas ternama di berbagai belahan dunia.

Seiring akan berakhirnya masa jabatannya sebagai Presiden tanggal 20 Oktober yang akan datang, tawaran dari lembaga-lembaga dan organisasi internasional terus berdatangan. Baru-baru ini Sekretaris Jenderal PBB (Sekjen) Ban Ki Moon menawarinya jabatan penting di PBB. Mengalirnya tawaran tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap keberhasilan Presiden SBY selama 2 periode memimpin bangsa Indonesia dan kontribusinya pada pergaulan dunia internasional. Bukan tidak mungkin, dengan pengalamannya sebagai Presiden dan pencapaian yang telah diakui dunia, suatu saat nanti beliau bisa menjadi Sekjen PBB.

Semua pencapaian dan prestasi tersebut semakin melengkapi kisah perjalanan hidup selama 65 tahun seorang anak biasa dari Pacitan bernama Soesilo Bambang Yudhoyono. Semua itu akan menjadi catatan sejarah sebagai inspirasi sekaligus motivasi generasi Indonesia selanjutnya untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara ini.

Sebagai orang yang sama-sama lahir di desa dan kini masih hidup di desa, saya ucapkan selamat ulang tahun yang ke 65 Pak SBY. Semoga panjang umur, bahagia dan sehat selalu. Terima kasih untuk pengabdian, teladan dan inspirasinya. Bapak telah membuktikan bahwa orang biasa dari desa juga bisa jadi orang nomor satu di Indonesia dan sukses mendunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun