Mohon tunggu...
Dody Fathin
Dody Fathin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kadang nulis, kadang baca, seringnya ngetwit di @DodyFathin

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buku Mencari Tuhan yang Hilang, Keliling Memberi Inspirasi

1 Maret 2013   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:29 2373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13621507911926095723

[caption id="attachment_230190" align="aligncenter" width="163" caption="Mencari Tuhan Yang Hilang"][/caption] Salah satu buku yang ada di saya sekarang adalah buku karya Ust. Yusuf Mansur. Judulnya Mencari Tuhan Yang Hilang. Isinya bagus sekali. Kisahnya ditulis berdasarkan pengalaman hidup Ust. Yusuf Mansur sendiri. Total 35 kisah didalamnya. Kisah saat Luqman, sebagai tokoh imaginer yang mewakili Ust. Yusuf, menempuh kehidupan yang kelam, sampai pernah dipenjara dan lain sebagainya. Sampai akhirnya tersadar dan berusaha kembali ke jalan untuk mencari ridha Allah. Dikisahkan dengan baik sekali oleh Ustadz, yang sebagaimana kita tahu adalah pendakwah yang berkisah dengan bahasanya meluncur ceplas-ceplos tidak dibuat-buat. Bukan isi bukunya yang ingin saya sharing di sini sebenarnya. Tapi bagaimana buku itu bisa ada di saya. Ya, buku itu tidak saya beli. Bukan hasil nemu. Bukan juga dikasih. Lebih tepatnya dipinjamkan. Ceritanya saya punya teman SD dulu, yang setelah sekian lama tak bertemu, akhirnya dipertemukan di Bandung. Kisah hidupnya sangat luarbiasa. Mungkin kalau ada yang berminat, sangat layak dibikin film. Sulung dari 4 bersaudara dan laki-laki semua. Beliau dulunya adalah anak orang yg cukup berada di kampungnya. Keluarganya memiliki kapal-kapal penangkap ikan. Sebagai keturunan Tionghoa, jiwa bisnisnya mengalir deras di darahnya. Setelah lulus SMA, sebenarnya ada beberapa tawaran beasiswa untuk meneruskan kuliah di universitas di pulau Jawa. Tapi karena permintaan orang tuanya, tawaran itu tidak diambil, demi meneruskan usaha keluarga. Akhirnya beliau pun "hanya" meneruskan kuliah di Universitas Terbuka. Tapi persaingan yang semakin ketat, mengharuskan usaha keluarganya jatuh. Ditambah dengan sang ibu yang jatuh sakit dan menghabiskan banyak biaya. Sampai akhirnya beliau harus berjibaku, bersama dengan adiknya no 2, sampai juga ke pulau Jawa, ke Sumatra, bahkan sampai ke Papua. Sampai ditipu, resiko pedagang, di pulau Papua bahkan sampai pernah ditahan oleh kelompok separatis di sana. Dan tidak hanya di Papua, ditipu pun berlanjut di Bandung. Sampai harus kehilangan uang investor ratusan juta. Di perjalanannya keliling Indonesia itu, beliau terpanggil untuk menjadi mualaf. Dan akhirnya menemukan jodoh mojang Tasik. Dan sekarang sudah dikaruniai seorang putra yang lucu dan sekarang menetap di pulau kalimantan lagi. Di saat sedang jatuh di usaha terakhirnya di Bandunglah, ketika perjalanan pulang pergi ke Karawang, beliau bertemu dengan seseorang di bis. Setelah ngobrol panjang lebar, akhirnya orang tersebut, memberikan sebuah buku karya Ust. Yusuf Mansur, yang konon belum beres dibacanya. Karena merasa kisah hidup teman saya itu ada mirip-miripnya dengan kisah di buku tersebut. Akhirnya buku itu pun berpindah tangan, dan dengan kesepakatan mereka berdua, bahwa buku itu akan 'beredar' ke orang-orang yang sekiranya berjodoh dengan buku tersebut. Setiap selesai dibaca oleh seseorang, maka dicantumkan nama di halaman pertama buku tersebut. Harapannya, semoga banyak orang yang terinspirasi oleh buku tersebut. Dan sementara ini bukunya ada di saya sekarang. Nantinya ke mana buku ini berpetualang?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun