Mohon tunggu...
Dody Kudji Lede
Dody Kudji Lede Mohon Tunggu... profesional -

Laki-laki, gagap, sering gugup tapi cuek, Ingin belajar tapi gak pernah sekolah,suka baca tapi gak punya waktu, pekerja keras tapi belum punya kerja, pemalu tapi punya prinsip, slalu mncintai tapi tak pernah dicintai, jarang berdoa tapi takut Tuhan... Saat ini tinggal di Kupang - NTT

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang Bilang Badai

8 Februari 2011   11:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LIUK pohon melambai
terhantam kencang angin
Patah ranting pun dahan
Daun-daun gugur terbang tak berarah
Pohon-pohon tua tumbang
Atap rumah berpindah mengatapi tanah
Orang bilang ini namanya badai

Sungai meluap bertamu ke rumah
Tingginya dua meter semampai
Jalannya kencang menakutkan
Ketemu apa diajak jalan-jalan ke maut
Tak peduli yang tertinggal rusak berduka
Orang bilang ini namanya badai.

Ada balita demam di sudut bangsal
Tempat mengungsi setelah rumahnya diterjang badai
Ibunya masih mencari makan
Seminggu ini perut hanya di isi mie instan
Tak ada susu yang ia butuh diantara bantuan
Tidur pun dilantai beralas tikar

Negara ini seolah hanya berisi bencana
Yang korban adalah resiko
Siapa suruh tinggal di tempat bencana
Demikian kata seorang wakil rakyat
Yang pedulinya telah terkikis sombong
Sebagian lagi hanya bilang prihatin
Tapi tetap duduk diam tak berbuat apa

Fenomena tak karuan katanya tumbal demokrasi
Di tengah bencana yang rakyat sudah mati
Masih pikir omong anggaran
Entah kapan pemimpin negeri ini sadar
Rakyat butuh makan layak
Bukan mie instan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun