Kuda tua penarik pedati rongsok
Kusirnya gadis rupawan dengan tubuh seharum melati
Pakaiannya dari bahan tembus pandang menggoda iman tuan
Membawa belati selundupan untuk perang geng
Tolong tuan ratakan jalan biar kereta puan lewat
Sudah tuan lepaskan semua belenggu penjahat
Tuan bilang hukum tak perlu ditegakan
Biarkan penjahat teriak tembak mati penjahat
Maling teriak maling
Orang mati bunuh orang mati
Yang selamat biar lari tak usah kejar
Selamat tinggal damai…
Sudah tuan lelehkan seribu liter darah
Patahkan leher-leher yang tengadah ke langit dengan doa harap
Ini itu tak boleh lagi bagi kami
Aturan untuk kami jalankan hanya untuk kenyangkan perut tuan
Sedang anak bini kami didera lapar hingga mati tuan tak peduli
Janji manis tuan telah seperti potassium
Langsung membunuh tanpa ampun.
Harapan kami akan damai sudah setipis ari tuan…
Sudah saatkah kami ucap Selamat jalan damai pada tuan?
Kenapa tuan tak langsung saja beri kami kiamat
Biar terbunuh serentak semua harapan kami
Kenapa tuan tak langsung pecahkan saja kepala kami dengan gada
Hantam itu kuat-kuat biar tuan puas menyeringai
Minum juga darah kami biar tuan jangan dahaga
Kami telah lelah berkeluh tuan…
Sebab keluh kami tak akan lagi tuan dengar
Tuan sudah bebas buat apa saja sekarang
Tak ada yang mengekang tuan
Selamat menikmati hidupmu tuanku…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI