Mereka yang sebelumnya tidak tergolong miskin, tiba-tiba menjadi miskin karena berkurangnya sumber pendapatan bahkan kehilangan pekerjaan. Umumnya mereka adalah yang bekerja di sektor informal yang penghasilannya bersifat harian.Â
Contohnya adalah pedagang kaki lima dan pengemudi ojek online. Saat ini pemerintah telah menyiapkan skema bantuan sosial senilai Rp110 triliun untuk tambahan penyaluran PKH, tambahan sembako, tambahan kartu pra-kerja, diskon tarif listrik, tambahan insentif perumahan, program JPS lainnya, cadangan kebutuhan pokok & operasi pasar, dan penyesuaian anggaran pendidikan.
Masalahnya adalah data kemiskinan yang dimiliki pemerintah tidak mencakup mereka yang tiba-tiba jatuh miskin tersebut karena memang sebelumnya meraka berada di atas garis kemiskinan.Â
Oleh karena itu, pemerintah perlu mendapatkan data terkini untuk penyaluran bansos. Salah satu data yang dapat dimanfaatkan adalah data yang dimiliki perusahaan ojek online, seperti Gojek, Grab, dan InDriver. Pengemudi yang terdaftar di platform tersebut dapat menerima bansos.Â
Begitu juga pemerintah dapat memanfaatkan data dari perusahaan logistik di mana para pekerjanya tetap bekerja untuk menjamin kelancaran distribusi barang di seluruh Indonesia.Â
Disadari atau tidak, mereka semua adalah infrastruktur penting saat wabah ini. Keberadaan mereka memungkinkan banyak orang bekerja dari rumah. Dengan kata lain, mereka adalah essential workers layaknya dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya.
Secara sederhana, pemerintah dapat menyalurkan insentif kepada pengemudi ojek online tersebut dengan memanfaatkan platform masing-masing. Beberapa informasi yang dapat dihasilkan melalui kerja sama dengan platform-platform tersebut antara lain: nama, NIK, NPWP, alamat, penghasilan rata-rata bulanan, penghasilan sebelum Covid-19, penghasilan setelah Covid-19, dan data rekening.Â
Data yang dibutuhkan dapat didiskusikan sesuai kebutuhan. Untuk pekerja di industri logistik, bansos juga dapat disalurkan dengan skema yang disesuaikan dengan teknologi yang tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H