Mohon tunggu...
Dodo Zukri
Dodo Zukri Mohon Tunggu... -

Semua dimulai dari yang kecil kecil. Kenyataanya, sebesar apapun batu, tetap kumpulan dari atom atom kecil.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gulma Laut

17 November 2015   23:35 Diperbarui: 18 November 2015   01:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gulma Laut dapat dimakan seperti sayur. Sumber foto: http://rumputlautindonesia.blogspot.com/"][/caption]

 

Kalau kita bicara rumput laut, sebenarnya merujuk kepada dua kata, yaitu “sea grass” dan “Seaweed”

Pada artikel ini, penulis akan bicara “seaweed” atau “algae,” dimana terjemahan bebas Bahasa Indonesia adalah lamun laut atau gulma laut.

Gulma laut adalah salah satu SDA kita yang sangat melimpah. Banyak ditemui di laut yang ada terumbu karangnya.

Di mana ada terumbu karang, di situ ada gulma laut. Hampir di semua pantai Indonesia hidup gulma laut. Selain untuk industry, gulma laut bisa juga dimakan seperti layaknya sayuran.

Ada dua jenis gulma laut yang bernilai ekonomis, yaitu “Euchema cottonii” dan “Gracilaria spp”. Harganya sekitar Rp150 ribu per 40 kg. Ini dalam keadaan basah.

Karena bernilai tinggi, kedua jenis gulma laut ini dibudidayakan. Tak hanya dipanen dari laut yang jumlahnya kian menipis.

Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun