Mohon tunggu...
dodong kukun
dodong kukun Mohon Tunggu... -

Kuliah S1 di Anthropology, Kuliah S2 di Ekonomi. Aneh.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kopi Berfilsafat

25 Agustus 2015   13:40 Diperbarui: 25 Agustus 2015   13:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya seonggok tanaman yang memerlukan air dan panas matahari untuk hidup. Aku dapat di makan tetapi lebih baik di minum. Rasa ku campuran asam sedikit yang terkungkung oleh rasa pahit yang banyak. Bentuk fisik ku seperti kelamin spesies manusia yang di sebut wanita. Hitam warnaku sehitam rasa ku. aku dapat tumbuh di mana pun aku mau dan di maui. Aroma ku dapat membangunkan manusia sampai dengan menahannya untuk rebah. Aku adalah kopi. Aku adalah tumbuhan tuhan yang paling hebat dan paling sabar. Aku di tumbuk dengan palu, ku tetap tak bergeming,di perantaranya kelahiranku di dalam sebuah dubur hewan pembau tetapi tetap di hargai oleh manusia, akulah kopi, minuman paling tabah yang pernah ada di dunia.

Aku mempunyai banyak saudara yang berasal dimana pun manusia hidup maupun mati. Benua amerika di mana bisa ditemukan di daerah brasil yang ramai dan berwarna, benua afrika tempat ku tumbuh tanpa satu pun teman penumbuh yang ada, tetapi saudaraku yang terbesar, terenak, dan terpahit ada di asia. Asian Ooh Asia, tempat munculnya peradaban rendah maupun tinggi. Banyak Tuhan yang lahir di situ, Yesus di palestina, Muhammad di arab, Buddha di india. Apabila kita adalah burung di langit saat kita melihatnya ke bawah, dimana terletak pecahan benua yang terbesar yang pernah ada, yang kita lihat hanyalah budaya dan budaya. Budaya yang membuat kita menangis maupun tertawa, dan aku, kopi, ada di sekitarnya, aku adalah saksi di mana sejarah di buat dan aku adalah teman di mana sejarah itu berjalan.

Saudara ku yang paling besar koloninya tersebar di sebuah pulau yang bernama Indonesia. tanah yang subur menciptakan banyak warna rasa di dalam saudara-saudara ku. pulau ini bagaikan tanah perjanjian bagi spesies ku, untuk hidup dan berkembang, bahkan untuk di jadikan bahan komersialisme dari orang-orang kapitalis yang tidak pernah berhenti mengeluarkan ide yang dapat menghasilkan uang. Berbagai jenis kopi dapat di tanam di negara ini, bahkan tercipta di sini. Pulau Indonesia pulau tempat berasal banyak cita rasa, berbeda dan saling timpang tindih tetapi tetap enak.

Diriku bagai sebuah seni yang menarik orang-orang dari seluruh pelosok indonesia bahkan orang luar datang ke pulau yang berposisikan melebar ini untuk mencari ku. Dari ujung Barat sampai ujung Timur menjadi saksi bisu di mana kaum ku berkemabng di pulau ini. Kesemua daerah di pulau ini mempunyai rasa kopi yang berbeda-beda. Yaah, 50 persen dari keajaiban alam dan setengahnya dari kreativitas manusianya. Surga kaum ku yang terletak dari kesuburan tanah, kelembaban udara, asupan sinar mentari yang lemah, dan tentu saja dengan keramahan sifat dari mahkluk hidup sekitar terutama manusia.

Pulau di mana agama dan budaya duduk berdampingan. Negara berperaturan di mana undang-undang agama (budaya) lebih di hargai daripada undang-undang negara. Pulau di mana semua wanitanya selalu tersenyum khas islamiah saat mereka menunjukkan hari-harinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun