Mohon tunggu...
dodong kukun
dodong kukun Mohon Tunggu... -

Kuliah S1 di Anthropology, Kuliah S2 di Ekonomi. Aneh.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perumpamaan “Apartemen yang Tinggi dan Rumah yang Luas” Dalam Ekonomi Pembangunan

7 Juli 2015   17:29 Diperbarui: 7 Juli 2015   17:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak negara yang tidak mempunyai luas wilayah seperti yang dimiliki oleh Indonesia atau China. Tetapi jangan di tanya mengenai pertumbuhan ekonominya dapat berkali-kali lipat dari negara-negara lain yang lebih besar luas wilayahnya seperti indonesia. Pertumbuhan yang menjulang ke atas, itulah yang dilakukan negara-negara seperti jepang, korea selatan, singapore, yang dengan keterbatasan denah geografisnya yang kecil memanfaatkan sesuatu yang mereka punya untuk dapat membalikkan situasi. Kecilnya lahan ekonomi di dalam negara mereka tidak membuat para masyarakatnya berkecil hati apalagi menyerah untuk mendapat kehidupan yang lebih layak. Mereka mengalihkan ke sektor-sektor kreatif seperti teknologi informasi, Tourism, Chemical, dan lainnya. Pertanyaannya sekarang apakah benar negara seperti Indonesia bisa atau perlu mengikuti contoh seperti negara-negara di atas?.

Menurut saya tidak perlu dan mubazir. Mengapa ? simple karena di Indonesia mempunyai banyak potensi baik alam maupun manusia yang masih dapat dikembangkan. Negara-negara kecil seperti Korea dan Singapore berkembang karena keterbatasan dan kebutuhan, kecilnya denah geografis dan sedikitnya SDM membuat mereka berkreasi ke sesuatu yang tidak memerlukan semuanya itu. Untuk Indonesia, kita dapat menjadi semua yang kita inginkan, ingin mengembangkan teknologi kita mempunyai SDM yang kuantitasnya sangat banyak tinggal dilatih dan diberikan pendidikan, ingin mengembangkan pertanian kita dapat memanfaatkan luasnya lahan dan kesuburan tanah yang kita punya untuk mengembangkan hasil-hasil pertanian untuk kebutuhan pokok tanpa harus Import, dan banyak yang lain.

Jadi apa maksud dari “berkembang ke atas dan meluas ke samping” tidak lebih adalah menggambarkan potensi yang dimiliki dari Indonesia untuk menjadi negara yang perekonomiannya maju. Indonesia dapat melakukan apapun, membangun infrakstruktur dengan menggunakan teknologi modern untuk dapat meningkatkan ekonomi di bidang makro juga dapat mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah atau mikro terutama dalam sektor pertanian, pertambangan, perikanan.

Yang tinggal hanyalah kemauan dan contoh yang baik. Salah apabila kita hanya melihat contoh pembangunan yang di lakukan oleh singapore atau hongkong saja, yang misalnya mengembangkan tourism mereka sebatas pada tempat hiburan malam atau shopping mall, tapi kenapa tidak kita mencontoh misalnya negara Australia yang banyak menawarkan tourism yang berbasis lingkungan dan alam atau negara Thailand yang menjadi pusat wisata asia dengan mengembangkan tourism yang terfokus pada budaya lokal dan kuliner. Tapi tidak perlu takut atau tidak menjadi kreatif, Indonesia juga dapat mengembangkan sendiri teknologi energi mereka dimana kita mempunyai sumber yang berkelimpahan seperti minyak bumi, gas alam, bahkan kelapa sawit atau membangun infrakstruktur jalan tol yang panjang mau itu di kota-kota besar atau bahkan dilaut (Seperti yang dicita-citakan Mr. President) untuk dapat mengembangkan ekonomi antara kota yang satu dengan yang lain.

Bagi saya kita punya semua itu bahkan lebih, karena itu Indonesia atau pemerintah tidak perlu membatasi atau takut untuk mengembangkan potensi yang kita punya hanya karena anda ingin mencontoh negara-negara yang luas wilayahnya saja tidak lebih besar dari satu provinsi di pulau Kalimantan. kita tidak perlu malu kepada negara lain karena tidak bisa menciptakan gedung setinggi menara petronas di malaysia atau gedung Burj Khalifa di UEA kalau kita rakyat Indonesia bisa membeli rumah yang layak plus dengan taman yang luas dan dapat membeli kebutuhan pokok sehari-hari tanpa takut kehabisan stok, bagi saya justru itu yang mempunyai nilai prestise yang tinggi di mata orang-orang luar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun