Kita jangan tertipu pada saat membaca judul yang terdapat di cover depannya. Buku ini inti sebenarnya bukanlah mengenai penciptaan traktor atau tahun-tahun resesi massa transisi rakyat ukraina saat perang. Novel ini sederhananya adalah mengenai pertautan cinta terlarang antara kakek yang berumur 87 tahun dengan seorang janda beranak satu yang berumur 36 tahun.
Cerita ini di lihat dari sudut pandang kedua anak perempuannya yang menentang dan mencoba mencari akal untuk memisahkan sang ayah yang sudah bau tanah dan di tinggal mati sang istri dengan seorang pelacur ukraina yang tanpa identitas dan mempunyai satu anak tersebut. Ceritanya sendiri sering memaparkan kisah-kisah masa lalu sang ayah mulai dari cerita orangtua sang ayah yang terjadi hidup di masa perang, pertemuan yang romantis dengan sang istri di masa muda mereka, di tambah dengan isu-isu perang dan politik saat perang dunia kedua sampai pasca perang dingin usai.
Pencarian akan kebenaran akan kemerosotan moral sang ayah yang tidak tahu malu menghadapi keangkuhan dan egoistis dari sang kekasih serta keinginan anak-anaknya untuk dapat mengembalikan akal sehat ayah mereka yang sudah lanjut membuat buku ini begitu segar dan menarik. Terdapat beberapa cerita yang berujung kesedihan tetapi di kemas oleh si penulis dengan sangat menarik dengan guyonan-guyonan khas eropa timur yang di masukkan ke dalam buku ini.
Buku ini mengenai percintaan yang amoral, keegoisan keluarga, komedi seks, dan sejarah singkat 50an yang di dunia nyata terasa di tutupi kenyataannya. Buku ini hanya mempunyai alur sederhana dan menggambarkan plot-plot cerita yang juga tidak terlalu besar cakupannya, tetapi di sinilah keasyikan dari membaca buku yang berintikan sebuah cerita yang tidak mengutamakan budaya populer dan keindahan kisah-kisah zaman modern yang ribet, tebal, tapi mudah ditebak endingnya, buku ini hanya mempunyai sebuah cerita mengenai intrik-intrik yang terjadi antara ayah dan anak perempuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H