Mohon tunggu...
El Dodolskiy
El Dodolskiy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menunggu janji janji kitab suci untuk terpenuhi....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Antara Anas Urbaningrum, Roy Suryo dan Sepakbola Indonesia

25 Februari 2013   09:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:43 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Suhu politik tanah air sejak beberapa hari ini kian memanas, diawali sejak ditetapkannya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq dan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum masing masing sebagai tersangaka kasus korupsi import daging sapi dan skandal mega proyek Hambalang meramaikan perbincangan baik di media elektronik, media cetak, forum forum dunia maya dan juga di Kompasiana sebagai wadah para citizen journalism untuk menulis.

Diawali oleh pernyataan Anis Mata yang mengatakan bahwa ada konspirasi politik terhadap kasus yang diderakan atas mantan Presiden PKS tersebut diatas dan dilanjutkankan oleh pernyataan Anas Urbaningrum (AU) sendiri yang menyatakan bahwa “ini hanya halaman awal” yang secara tersirat juga menyatakan bahwa adanya konspirasi politik berkenaan dengan penetapan dirinya sebagai tersangka tak pelak membuat kubu cikeas menunjukkan reaksi beragam atas dua pernyataan ini. Lihat saja Ruhut “Poltak” Sitompul yang menyebutkan AU hanya gertak sambal walaupun menurut saya pribadi, AU sebenarnya tidak menggertak, AU hanya menyampaikan pesan tersirat dari dua status BBM nya sebelumnya yaitu “POLITIK PARASENGKUNI" dan "NABOK NYILIH TANGAN" yang sebenraya mengisyaratkan ada permainan politik tingkat tinggi dan operasi operasi intelijen untuk melindungi “orang kuat” dinegeri ini.

Wow.. masyarakat tentunya punya beragam pendapat, namun sayangnya media yang selama ini diharapkan untuk menyampaikan fakta (bukan FAKTA PESANAN) tidak menunjukkan kredibiltasnya sebagai media untuk  mencerdaskan masyarakat, malah media cenderung melacurkan dirinya ke pihak pihak tertentu dengan berbagai dalih. Disini kedewasaan berfikir masyarakat benar benar diuji ditengah pembodohan massal akibat tayangan televisi yang hanya mementingkan sisi komersilnya, dan juga tulisan tulisan yang membuat tokoh antagonis menjadi protagonist, dan yang protagonist akan dicibir dan di bunuh karakternya habis habisan.

Lantas apa korelasinya dengan Roy Suryo dan Sepakbola tanah air??? Dibawah ini saya akan coba uraikan.

KISRUH SEPAKBOLA YANG (SENGAJA) DIPELIHARA

Anda lelah bukan dengan kisruh panjang PSSI VS KPSI? Pertanyaan besar saya selama ini kenapa pemerintah terkesan memelihara konflik ini dan mengorbankan prestasi anak bangsa. Anda tentu masih ingat bagaimana  Mantan Menpora Andi Alfian Malarangeng menjadi juru selamat PSSI saat dikuasai oleh trio N. Andi berhasil membangun opini bahwa pemerintah (PARTAI DEMOKRAT) telah menyelamatkan persepakbolaan tanah air dan tentunya menaikkan elektabilitas Partai Mercy dan kepercayaan public tanah air yang menganggap bahwa olah raga pemersatu ini telah berhasil keluar dari jerat mafia, dan tentunya mengalihkan perhatian public akan mega skandal Century dan Hambalang yang secara perlahan mulai menyeret petinggi partai mercy dan namanya sendiri. Namun sayang seribu sayang, rupanya ini semua tidak berakhir sampai disini, dan belakangan AAM terkesan sudah tidak mau tahu, entah karena ada tekanan, atau ada anjuran dari GODFATHERnya untuk memelihara kisruh ini dan mengangkangi UU SKN agar nantinya disaat hampir memasuki PEMILU 2014 Pemerintah (partai mercy) dapat kembali melancarkan aksi serupa dengan menyelamatkan PSSI dari KPSI dan sekali lagi citra mereka terangkat ditengah terpuruknya elektabilitas partai tersebut (CMIIW).

Dan pelan pelan RS sudah mulai menjalankan “tugas”nya dengan baik, meski ditengah skpetisme masyarakat akan pengangkatannya sebagai Menpora menggantikan AAM, dia terus mencitrakan dirinya sebagai “pahlawan” yang telah berhasil menemui dua dedengkot yang menjadi penyebab kisruh sepakbola yang tak ada habisnya berikut formula yang menurutnya akan menyelesaikan kisruh ini dengan elegan. RS berhasil menemui kedua master mind tersebut, dan juga mengklaim bahwa dirinya direstui FIFA untuk mengintervensi.

Dan tentunya anda masih ingat episode Mata Najwa-Mafia Bola edisi 30 Jan 2013. Saya agak tersentil mendengar pernyataan yang dikeluarkan nya sembari cengengesan bahwa “air dari atas sudah mampet”. Pernyataan ini ditujukan ke kebu KPSI yang tengah pusing dengan pendanaan dan hutang yang menumpuk sehingga gaji pemain sampai saat ini belum dilunasi dan bahkan sampai Diego Mendieta pun harus meninggal dunia hanya agar penderitaan nya berakhir. Nah…, inilah yang saya fikir kenapa LNM cs menjilat kembali ludahnya, mereka yang dipecat seaakan mendapat hidayah untuk kembali kejalan yang benar, walaupun menurut saya mereka melunak hanya untuk menyelamatkan sisi financial PT.LI dan tentunya periuk nasi mereka karena otomatis sponsor sponsor besar akan kembali tertarik menginvestasikan uangnya di liga yang katanya sudah bersih dari mafia dengan pengawasan 10 komputer agar wasit tidak lagi dapat dibeli. Dan ini juga akan membuat mereka seaakan cuci tangan karena telah membawa klub klub dibawah KPSI dengan angin surga yang perlahan berubah menjadi tornado dibarengi ketidakjelasan Status KPSI dimata AFC dan FIFA. Tidak berhenti sampai disitu saja, LNM cs mengusulkan agar mengganti Sekjend PSSI yang menurut saya agak sedikit memaksa, entah karena Halma adalah orang yang memegang teguh statuta dan ingin membentuk komite integritas untuk menyelidi skandal match fixing yang tentunya akan mengungkap siapa sebenarnya mafia yang selama ini telah bergelimang rupiah dengan mengorbankan filosofi sportifitas.

Lantas kenapa RS seakan lesu sejak ditetapkannya AU sebagai tersangka?? Perlu diketahui bahwa RS juga merupakan salah seorang yang paling getol menuntut pengunduran diri AU, entah karena beliau merinding mendengar pernyataan AU pada saat pengunduran dirinya yang membuat gonjang ganjing tentang apa yang sebenarnya terjadi dikubu Partai Mercy kian beredar luas dimasyarakat dan seaakan tak lagi dapat dibendung oleh pemberitaan media media bayaran mereka. Penetapan AU sebagai tersangka juga dinilai berbagai pihak sebagai boomerang terhadap Partai Mercy sendiri, apalagi belakangan AU diindikasikan akan segera membuka kotak Pandora yang akan menyeret petinggi partai mercy untuk berhadapan dengan hukum. Hal ini diindikasikan dengan tak bersuaranya RS atas pembatalan SK BTN serta petunjuk FIFA tentang pelaksanaan KLB pada 17 Maret 2013. Patut kita tunggu apakah AU benar benar menunjukkan bahwa dirinya sesungguhnya memang ditumbalkan untuk memastikan rezim ini tetap langgeng karena setidaknya disisi luar kotak Pandora tertulis jelas bahwa isi kotak Pandora itu adalah nama nama main-actor skandal century, hambalang dan kasus kasus besar lain nya.

Hal ini tentunya membuat PSSI sekali lagi harus jeli mengambil langkah dan mengintip kesempatan jika ingin tegaknya statuta bermuara kepada prestasi yang kelak akan dibanggakan oleh generasi generasi mendatang. PSSI harus sigap melihat peluang untuk membersihkan organisasi dari orang orang yang tidak punya I’tidad baik atas kemajuan sepakbola nasional. Rezim pemerintahan negeri ini sudah terlihat pincang, sementara kubu KPSI memang sudah kehabisan amunisi untuk tetap berperang melawan PSSI yang tinggal hanya sisa sisa keegoisan mereka agar tidak terlalu kehilangan muka. Saya berkeyakinan, RS hanya akan fokus kepada masalah besar partainya, energinya akan habis tercurah jika AU benar benar membuka kotak Pandora, dan sekali lagi PSSI akan berjuang sendiri dalam usahanya untuk memajukan persepkbolaan tanah air walaupun sejatinya PSSI selama ini memang berjuang sendiri dan dimusuhi oleh orang orang yang akan mereka buat bangga jika iklim sepakbola yang sehat berhasil PSSI bangun.

Saya berharap (mungkin seluruh pecinta epkbola tanah air juga punya harapan sama) KLB PSSI 17 Maret 2013 membawa angin segar untuk para pecinta sepakbola tanah air yang sudah terlanjur lelah dengan konflik berkepanjangan yang seakan tak berujung. Hanya keyakinan bahwa Tuhan tidak tidur yang menjadi energi untuk tetap mendoakan agar sepakbola dan negeri ini kembali dimasa kejayaan nya dimana masyarakat benar benar bisa menikmati kemerdekaan sejati…. JAYALAH NEGERIKU, karena aku tak akan pernah malu mengakui bahwa Indonesia adalah tumpah darahku……….

Banda Aceh, Ashar 25 Februari 2013

Last edited at : Feb 25th 2013 6:18 PM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun