Mohon tunggu...
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anda bertemu dengan sebuah tulisan yang dikarang dengan pikiran dan ditulis menggunakan perasaan.

.twitter/Facebook : @riedhotenzhe Instagram : @mohridhoilahirobbi email : riedho.riedha@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menghidupi Muhammadiyah: Kisah Magang di Lazismu Gresik

29 April 2024   11:45 Diperbarui: 29 April 2024   11:53 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi penulis


Di sebuah sudut kota Gresik yang ramai, terdapat sebuah lembaga yang menjadi oase bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Gresik, menjadi tempat bagi banyak orang yang berjuang untuk menyebarkan kebaikan dan kemanusiaan. Bagi saya, kesempatan untuk magang di Lazismu Gresik telah menjadi pintu gerbang menuju dunia yang penuh inspirasi dan pengabdian.

Dengan langkah tegap dan hati yang penuh harap, saya melangkah masuk ke pintu gerbang Lazismu Gresik. Senyum hangat dari rekan-rekan di sana menyambut kedatangan saya dan teman-teman dari Lazismu Sumenep, membuat perasaan gugup yang tadinya menghiasi diri saya seolah terbang melayang. Mereka, para pekerja dan relawan Lazismu, seakan menjadi keluarga baru yang siap memandu dan mengajari kami selama 4 hari (04 -- 07 Maret 2024).

Dokumen pribadi penulis
Dokumen pribadi penulis


Hari-hari pertama magang di Lazismu Gresik membawa saya berkeliling dalam beragam kegiatan. Mulai dari pendistribusian paket zakat untuk kaum dhuafa, pembagian sembako untuk korban bencana, hingga kegiatan pemberdayaan masyarakat. Setiap momen memberikan pelajaran berharga yang tidak pernah saya temukan di buku-buku kuliah.

Salah satu pengalaman paling menggugah hati saya adalah ketika kami diberikan materi tentang siapa saja yang menjadi donatur tetap Lazismu Gresik, hal itu menambah kekaguman saya pada Muhammadiyah, melihat bagaimana kedermawanan warga persyarikatan disana. Ditambah lagi, ternyata dari Lazismu Gresik, organisasi Muhammadiyah dari tingkat daerah sampai ranting bisa hidup dan berkembang. Hal itulah yang menjadi jawaban atas rasa penasaran saya.

Dahulu, ketika saya masih berkecimpung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) selalu ada pertanyaan dalam benak saya, "Bagaimana cara menghidupi Muhammadiyah sampai ke akar rumput?" alhamdulillah jawaban itu bisa saya dapatkan ketika magang selama 4 hari di Lazsimu Gresik.

Namun, tantangan juga menghampiri dalam perjalanan magang ini. Mengurus administrasi, mengelola logistik, dan berkomunikasi dengan beragam pihak seringkali menjadi ujian bagi kesabaran dan ketekunan. Namun, dari setiap kesulitan itu, saya belajar untuk bertumbuh dan berkembang.

Tentunya, ketika bersinggungan tentang masalah uang, hal itu menjadi riskan apabila administrasi dan transparansi tidak dilakukan. Disinilah saya dan rekan-rekan diajarkan bagaimana administrasi keuangan bekerja. Tidak hanya itu, laporan kepada donatur diagendakan tiap bulan agar para donatur mengetahui kemana uang yang mereka infaq kan lewat lazismu Gresik dipergunakan.

Tidak hanya itu, magang di Lazismu Gresik juga mengajarkan saya tentang pentingnya kolaborasi dan solidaritas. Melihat bagaimana tim dengan beragam latar belakang bekerja bersama-sama untuk satu tujuan yaitu mengamalkan Amanah yang telah Mbah Dahlan wariskan pada Muhammadiyah yakni surah Al-ma'un, membuat saya semakin yakin akan kekuatan kebersamaan dalam mencapai perubahan yang lebih baik.

Saat menjelang akhir masa magang, saya merasa terasa berat meninggalkan Lazismu Gresik. Dalam hati saya terukir kenangan-kenangan yang akan selalu membakar semangat untuk terus berbuat kebaikan. Pengalaman ini telah memberikan saya lebih dari sekadar keterampilan kerja, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang akan saya bawa seumur hidup. Pengalaman ini pula yang membuat kecintaan saya pada Muhammadiyah semakin besar. Tentu ada rasa iri dalam hati saya ketika melihat Muhammadiyah disana bisa berkembang pesat, tapi saya yakin Muhammadiyah Sumenep akan lebih baik kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun