Mohon tunggu...
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anda bertemu dengan sebuah tulisan yang dikarang dengan pikiran dan ditulis menggunakan perasaan.

.twitter/Facebook : @riedhotenzhe Instagram : @mohridhoilahirobbi email : riedho.riedha@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ikatan Tanpa Tali

17 Maret 2024   22:49 Diperbarui: 17 Maret 2024   22:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di balik tirai kesan megah dan gagah, tersembunyi sebuah realitas yang jauh dari sempurna. Organisasi yang seharusnya menjadi tempat berkembangnya ide-ide besar dan kolaborasi yang mendebarkan, ternyata hanya menjadi panggung bagi para pemain egois yang hanya peduli pada kepentingan pribadi mereka sendiri.

Dalam organisasi ini, visi misi hanya menjadi slogan yang terpampang di dinding, tanpa ada arti yang sesungguhnya. Para pemimpinnya, atau seharusnya disebut pemainnya, lebih sibuk mengasah kuku mereka sendiri daripada membangun fondasi yang kokoh untuk kemajuan bersama.

Sebagian besar waktu dan energi dihabiskan untuk intrik dan permainan politik, bukan untuk merancang strategi yang menguntungkan organisasi secara keseluruhan. Bagi mereka, posisi dan kekuasaan adalah segalanya, tanpa memikirkan dampaknya pada orang lain.

Saat keputusan penting harus diambil, bukan kepentingan organisasi yang dipertimbangkan, melainkan kepentingan pribadi mereka sendiri. Mereka lebih peduli pada bagaimana memperbesar daerah kekuasaan mereka daripada bagaimana mengoptimalkan potensi anggota organisasi.

Sayangnya, hal ini mengakibatkan organisasi menjadi seperti tubuh yang sakit, di mana setiap bagian berusaha untuk bertahan sendiri tanpa memperhatikan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Tanpa kolaborasi yang sejati dan komitmen pada visi bersama, organisasi ini hanyalah bayangan dari apa yang seharusnya menjadi.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, organisasi yang hanya memprioritaskan kepentingan pribadi tidak akan bertahan lama. Saatnya para pemimpin organisasi menyadari bahwa keberhasilan sejati hanya bisa diraih melalui kerjasama dan komitmen pada tujuan bersama, bukan dengan menjadikan organisasi sebagai alat untuk mencapai ambisi pribadi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun