Kisah ini mengajarkan kita bahwa takdir adalah kekuatan yang tidak bisa diubah manusia. Fir'aun, dalam keangkuhannya, tanpa sadar menjadi bagian dari cerita takdir yang ia coba hindari. Sebuah ironi yang memperlihatkan bahwa takdir kadang-kadang mengikuti jalan yang tak terduga, dan mencoba mengubahnya hanya akan membawa kepada puncaknya.
Takdir adalah sebuah kata yang mungkin terdengar besar dan misterius. Tapi bagaimana jika saya katakan bahwa terkadang, saat kita berusaha sangat keras untuk menghindari sesuatu, justru kita tanpa sadar membuka pintu bagi takdir untuk datang menjemput?
Mencoba Menghindari takdirÂ
Dari kisah Fir'aun diatas mengajarkan kita bahwa takdir yang berusaha kita hindari justru kita sendiri yang membuatnya terjadi. Banyak dari kita pernah merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang akan atau sedang terjadi dalam hidup kita. Mungkin itu adalah pekerjaan yang tidak diinginkan, pertemuan yang terdengar sulit, atau perubahan besar yang terasa menakutkan. Dan saat itulah, kita mencoba sekuat tenaga untuk menghindarinya.
Ironi Ketidaknyamanan
Namun, seringkali, ironi terjadi. Saat kita mencoba menghindari sesuatu dengan segala cara, justru kita tanpa sadar membawa diri kita menuju hal yang ingin kita hindari. Misalnya, ada kisah seseorang yang selalu ingin bekerja di tempat tertentu dan berusaha menghindari pekerjaan lain. Tapi, dengan kejadian yang tak terduga, malah mendapat pekerjaan yang dihindarinya.
Ketidaknyamanan sebagai Pemicu Takdir
Mengapa kisah Fir'aun dan Musa terjadi? Salah satu alasannya adalah ketika Fir'aun merasa tidak nyaman, dia cenderung lebih terbuka terhadap perubahan. Fir'aun menjadi lebih kreatif dan fleksibel dalam mencari solusi atau peluang baru dari ramalan yang akan menimpa dirinya. Takdir, seperti yang dikatakan, mencari celah di antara kekhawatiran yang menimpa Fir'aun.
Belajar dan Tumbuh
Kisah ini menunjukkan bahwa terkadang ketidaknyamanan adalah teman yang baik. Saat kita memahami bahwa kita tidak dapat menghindari semua situasi sulit atau perubahan, kita dapat lebih terbuka terhadap pengalaman hidup yang membentuk dan mengajarkan kita. Dalam ketidaknyamanan, kita belajar dan tumbuh.
Penerimaan dan Ketenangan