Elang adalah sebuah hewan carnivora dan masuk pada jenis predator. Elang adalah momok yang sangat menakutkan bagi mangsanya seperti ular, tikus dll. Elang juga termasuk hewan yang memiliki umur yang sangat Panjang, terlepas dari berbagai macam pendapat yang memaparkan berapa rentang usia burung Elang ini (Ada yang mengatakan bisa hidup sampai 70 tahun) namun, ada yang mengatakan rata-rata umur elang hanya sampai 30 tahun. Kita tidak akan membahas secara biologi tentang kehidupan elang ini, kita akan belajar bagaimana cara hidup elang dalam mengatasi persoalan dalam kehidupannya.
        Elang (Nama latin: Aquila) Adalah Unggas pemangsa. Elang sendiri adalah burung yang sangat gagah dan membuat orang lain kagum Ketika melihatnya. Namun, dalam proses kehidupan sang elang, ternyata ada beberapa proses yang harus dilalui oleh elang dalam menjalani kehidupannya sebagai predator.
        Saat elang memasuki usia ke 20 tahun, paruh elang sudah Panjang hingga menyentuh dadanya. Cakar elang pun juga tumbuh, hingga cakar tersebut tidak bisa lagi dia gunakan untuk menerkam mangsa. Bulu-bulunya tumbuh sangat lebat sehingga membuat sang elang kesulitan saat terbang di udara. Pilihan elang saat itu hanya dua, pertama dia melanjutkan hidup dengan menerima kenyataan yang menimpa dirinya, dan hanya tinggal menunggu ajal menjemputnya, atau yang kedua, dia harus melewati sebuah proses yang sangat melelahkan dan berjuang melawan rasa sakit yang harus diderita olehnya.
        Ketika sang elang memilih pilihan yang kedua, maka dia harus terbang tinggi ke lereng gunung, kemudian dia mematukkan paruhnya yang sudah panjang pada batu hingga paruh tersebut terlepas. Pedih memang, namun hal ini harus dia lakukan, karena paruhnya kini sudah panjang hingga menyentuh dada yang membuat dia kesulitan dalam berburu mangsa.
        Setelah paruhnya terlepas, dia harus Kembali mencabut bulu-bulu yang kini sudah mulai menebal hingga membuat dirinya kesulitan terbang. Dia harus mencabuti bulu itu satu persatu dan harus menunggu bulu yang baru tumbuh Kembali.
        Proses yang sangat panjang dan melelahkan tentunya, namun harus dilewati oleh sang elang untuk melanjutkan hidupnya. Ketika bulu yang baru telah tumbuh, sang elang harus menggarukkan cakar yang sudah panjang kepada batu yang berada di tepian tebing gunung, dan menunggu cakar itu tumbuh Kembali.
        Akhirnya, sang elang kini memiliki sebuah paruh baru yang sangat indah, bulunya yang dulu lebat kini mulai berganti dengan bulu baru dengan warna yang lebih cerah, dan kini cakarnya yang baru juga semakin kuat. Sang elang mulai terbang mengarungi langit biru dan mulai mencari mangsa, namun setelah proses penderitaan yang panjang, kini elang tidak lagi disebut sebagai elang, tetapi dia lebih dikenal dengan sebutan "Raja Wali".
        Proses dari elang ini Ketika kita hayati Bersama, memiliki makna yang sangat mendalam, dimana manusia tentu mengalami hal yang serupa. Dalam kehidupan yang kita jalani tentunya dihadapkan pada sebuah pilihan, ada Sebagian manusia yang hanya puas bertepuk tangan di pinggir lapangan, dan Sebagian lagi berjuang mati-matian ditengah lapangan. Tidak penting mereka siapa, yang terpenting kita termasuk yang mana?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H