Mohon tunggu...
dodo silaban
dodo silaban Mohon Tunggu... Lainnya - ordinary ppl

mahasiswa di suatu universitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontroversi JRX Sampai ke Tahanan Jeruji

17 November 2020   00:04 Diperbarui: 17 November 2020   01:15 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
regional.kompas.com

Sudah tidak asing lagi rasanya jika pada masa pandemi sekarang ini, mendengar nama personil drummer dari group band "Superman is Dead" ini, lelaki dengan nama I Gede Ari Astina, atau yang sering dipanggil "JRX" sedang ramai diperbincangkan beberapa bulan yang lalu.

Seperti yang diketahui, semenjak munculnya pandemi selama beberapa bulan, mulailah muncul berbagai pemikiran baru tentang anggapan terhadap virus  Covid-19 ini. Salah satunya yang dilontarkan oleh JRX, beberapa kali dia menyebutkan melalui berbagai siaran podcast, instagram live, stasiun tv, bahwa sebenarnya virus ini adalah suatu kebohongan. Sehingga banyak orang berspekulasi bahwa Jerinx sudah "gila" dan tidak waras atas pernyataannya tersebut.

Tak jarang pula banyak media, dokter, dan pihak lainnya yang mengkritik dan meminta kejelasan atas buah pemikirannya itu. Jika diulas, Jerinx memang seringkali mengunggah diskusi terbuka soal virus Corona baik melalui media sosial maupun tidak.

Salah satunya bersama orang yang sedang happening pula pada pandemi ini berkat aksi relawannya, yaitu dr.Tirta. Bersama Jerinx, dr.Tirta memang sering menyuarakan protokol dan info seputar pandemik, sedangkan JRX lebih ingin mengetahui kebenaran semuanya, atau membahas konspirasi. Berikut beberapa cuitannya yang kontroversial :

  • Menurutnya, Covid-19 hanyalah "settingan"
  • Pada bulan Maret-April lalu, ia membuat bingung berbagai kalangan masyarakatatas pernyataanya itu. Ia menyebut bahwa ada permainan lain di balik mewabahnya virus ini.
  • Dia sempat berkata "Yang tidak percaya bahwa covid ini hanya permainan atau skema bisnis, mungkin masih mempercayai jika Amerika pernah mendarat di bulan dan 911 kerjaan orang muslim", ujarnya.
    Selain itu, dia juga beranggapan bahwa covid ini hanyalah suatu konspirasi. Yaitu mengenai keraguannya terhadap Bill Gates, para elite global, dan teknologi internet 5G Tiongkok yang dianggap semuanya diatur untuk menyebarkan corona dan ada maksud di dalamnya.

  • Jerinx menawarkan diri untuk tes suntik corona
  • Beberapa bulan lalu, Jerinx mengunggah perbincangannya bersama dr.Tirta. Dimana dia selalu menyuarakan virus Corona merupakan suatu konspirasi. Diskusi ini dilakukan melalui live di  Instagram, dan diunggah di dalam feed  Instagram masing-masing.
    Dan di postingannya itu Jerinx menyebutkan bahwa "Saya berani disuntik virus Corona" jika ada yang menantang ataupun memintanya, dan pernyataanya itu mengundang komentar-komentar negatif di kolom komentar akunnya serta mencuri perhatian publik secara luas dan disebarluaskan di media maya maupun media massa.

  • Tolak rapid test dan enggan mematuhi protocol kesehatan.
  • Jerinx Superman is Dead (SID) melakukan aksi tolak rapid test dan tidak mematuhi protokol kesehatan, salah satunya memakai masker di tempat umum.  Jerinx juga turun ke jalan bersama ratusan orang untuk berdemonstrasi menolak rapid test ataupun swab test.
    Dalam video yang diunggahnya di Instagram, kekasih dari Nora ini berada di barisan terdepan pendemo sembari memegang spanduk dan berbusana hitam semua,bahkan hampir seluruh pendemo dan dia sendiri tidak ada yang melakukan protokol seperti memakai masker dan menjaga jarak. Terlihat bahwa dia sangat vokal dalam menyuarakan keluhannya yang acapkali dianggap gila oleh orang banyak.

  • Menyindir beberapa selebriti yang pergi ke Istana Negara
  • Beberapa bulan lalu, terdapat beberapa selebriti atau figure public yang dating ke istana untuk memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo. Jerinx beranggapan bahwa para selebriti memiliki kaitan dengan virus corona di dalam negeri.
    Dia mengunggah postingannya di Instagram dengan caption "Gak di  Hollywood gak di Indonesia tag selebriti atau centang biru Indonesia yang pro terhadap WHO (World Health Organization). Suruh saja mereka tonton investigasi tentang kaitan dan keterlibatan Hill & Knowlton Strategies dalam propaganda terhadap para Key Opinion Leaders", tulisnya di Instagram.

Dan yang terbaru Jerinx menyebut bahwa IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) adalah kacung WHO. Akibat ucapannya ini, IDI Bali melaporkannya atas dugaan pencemaran nama baik ke Polda Bali, sehingga dia menjadi tersangka dugaan kasus tersebut. Jerinx dijerat Pasal 28 ayat (2), Pasal 45A ayat (2) dan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 berupa Informasi dan Transaksi Elektronik.

Pelaporan dilakukan pada tanggal 16 Juni 2020. Akibat kasus yang mencoreng namanya ini, dia terancam pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp 1 Miliar. Hal-hal yang memberatkan terdakwa saat di peradilan adalah bahwa Jerinx tidak menyesali perbuatan dan ucapnnya yang meresahkan masyarakat dan melukai hati perasaan dokter di  seluruh Indonesia yang senantiasa menangani pasien Covid-19.

Sedangkan hal-hal yang meringankannya adalah bahwa terdakwa belum pernah dimasukan ke dalam jeruji besi,masih muda, dan butuh pembinaan. Lalu setelah menjalani berbagai mekanisme sidang dan peradilan, Jerinx dihukum penjara selama 3 tahun atas pencemaran nama baik.

Terlepas dari pidananya, ternyata kejadian tersebut mengundang banyak pro dan kontra, banyak masyarakat yang menilai bahwa hukuman yang diberikan kepada Jerinx berlebihan dan tidak sepatutnya seperti itu, salah satunya adalah Pakar Hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar yang menilai proses pemidanaan terhadap JRX lebay atau berlebihan.

Menurutnya, apa yang dilontarkan oleh bung JRX adalah bentuk kritiknya terkait kebijakan pandemi Covid-19. "Jadi kriminalisasi terhadap Jerinx yang justru mengkritik dan memperdulikan penanganan Covid-19 malah  menjadi tindakan yang ironis", ucapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun