Mohon tunggu...
Arief Setyo Widodo
Arief Setyo Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pengetik teks bebas

Yogyakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kelapa Sawit, Tanaman Hias yang Problematik

25 Mei 2022   17:09 Diperbarui: 25 Mei 2022   17:22 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi ditanamnya 4 bibit kelapa sawit di Kebun Raya Bogor pada tahun 1848 (dok. pribadi)

Adanya sertifikasi tersebut membuat industri sawit menjadi relatif ramah, setidaknya bagi perusahaan yang tergabung di dalamnya. Selain perbaikan operasional perusahaan, aspek lingkungan dan sosial mulai menjadi perhatian serius bagi perusahaan untuk memenuhi prinsip dan kriteria sertifikasi tersebut. 

Namun, lebih ramah bukan berarti hilang masalah. Masih ada permasalahan lingkungan dan sosial di perusahaan yang sudah tersertifikasi karena belum optimalnya pengawasan. 

Belum lagi terjadi kasus suap kepada pejabat negara, seperti yang diduga dilakukan oleh petinggi dari tiga perusahaan besar beberapa waktu lalu. Kasus suap yang menunjukkan keserakahan para pemilik modal yang berusaha mengeruk banyak cuan dengan melanggar aturan.

Dalam tempo satu abad, tanaman hias itu menjelma menjadi tanaman produksi bernilai ekonomi tinggi. Kelapa sawit tumbuh subur dan semakin meluas di kawasan tropis. 

Menjadi sumber penghidupan dari puluhan juta orang, mulai dari pengutip brondolan sawit di pedalaman Kalimantan hingga bos besar yang sedang bermain golf di suatu tempat.  Tanaman itu kini menjadi komoditas panas dunia. Banyak yang benci, tapi lebih banyak yang cari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun