Mohon tunggu...
Dodi Putra Tanjung
Dodi Putra Tanjung Mohon Tunggu... Relawan - Penggiat Sosial

Penggiat Sosial, Relawan dan Pemerhati Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berpolitik Jangan Baper!

23 Desember 2023   17:11 Diperbarui: 23 Desember 2023   18:07 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : Galeri Dodi Putra Tanjung

Serangan Anis ke Prabowo berkaitan dengan putusan MKMK diserang balik oleh kubu Prabowo. Katanya, Anis tidak memiliki etik. Dulu dipromosikaan dan dibiayai sebagai gubernur, sekarang berlawan dengan Prabowo, menyerangnya pula saat debat. 

Sandiaga Uno, di pilpres 2019 menjadi cawapresnya Prabowo dan lawan politiknya adalah Jokowi yang didukung kubu PDIP. Sekarang  Sandiaga Uno memihak kubu PDIP, yang lawan politiknya adalah Prabowo dan putra sulungnya Jokowi. 

Gibran, Anis, Sandiaga dan yang lainnya tentu punya dalil sendiri untuk membenarkan langkah politiknya. Para politikus kutu loncat tak kalah dalam dunia per-etikan. Hari ini partai merah, besok bisa jadi hijau, biru, kuning atau pink. Tidak sekedar pindah partai, tapi kadang mereka saling menjelekkan dan saling menyerang. 

Begitupun para tim pemenangan para capres, mereka punya hubungan latar latar belakang yang berkaitan, artinya mereka saling mengenal, bahkan ada yang bersahabat baik. 

Benar, dalam politik tak ada kawan dan lawan abadi, yang abadi adalah Kepentingan semata. 

Everything is just a game, karena itu enjoy saja, nikmati saja dinamikanya. Tak perlu musuhi kawan & kerabat yang berbeda pilihan Capresnya.

Para elit politik itu bisa gonta-ganti pasangan politik. Mereka yang tadinya musuh bisa jadi kawan atau sebaliknya.

Sementara kita bukannya menambah pahala, justru memperbayak dosa, sudah  terlanjur tebar fitnah, saling  ghibah, caci maki, menghina, saling umbar permusuhan & memutus persahabatan, bahkan persaudaraan, demi junjungan politisi yang nanti seusai Pilpres mereka kongkow-kongkow bareng di balik panggung. Berbagi kue kekuasaan, mereka dapat kekuasaan, kita kehilangan persahabatan.

Pemilu 2019 dapat dijadikan pelajaran. Betapa sengitnya persaingan Jokowi dan Prabowo, seolah-olah akan terjadi perang dunia ketiga. Pemilu usai mereka berpelukan dan menikmati kue kekuasaan bersama. Pendukug gigit jari. Dimana etik mereka selipkan sehingga masyarakat di bawah hanya bisa bengong. Begitulah dunia politik. Tidak ada kawan dan lawan abadi. Yang ada hanya Kepentingan. 

Jadi, jangan berharap banyak ada etik dalam dunia politik. Jangan juga baperan melihat suguhan mereka yang sedang memperebutkan kursi empuk kekuasaan. Mendukung boleh, tapi tetap waras.

Ingatlah, kalau hidupmu susah, yang akan menolongmu itu bukan para elit politik diatas sana, tapi kawanmu, tetanggamu, dan saudaramu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun