Mohon tunggu...
Rhr Dodi Sarjana
Rhr Dodi Sarjana Mohon Tunggu... -

Lahir di kota kecil Kertosono, Jawa Timur. Belajar hidup dari air, angin, tanah, dan api. Sementara belajar menulis lewat tuntunan mata, telinga, mulut,dan hati.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jamz Session Politik. Seram atau Menyenangkan?

8 Oktober 2014   16:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:54 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

INILAH realitas politik. Dunianya bukan dunia ilmu pasti. Terukur macam perkalian 4 x 6 maupun 6 x 4. Dunia politik serba tidak pasti, penuh intrik, banjir improvisasi, ibarat ber-jamz session dalam bermusik. Siapa pun bisa “bermain” asal mampu mengimbangi permaianan kawan.
Bedanya, dalam rmusik berjamz session, ada saling pengertian dan upaya menjaga keserasian antarpemainnya, saling tepo sliro untuk menghasilkan irama musik yang rancak dan enak didengar penonton.
Sementara dalam jamz sesion politik, para pemain bermain sendiri-sendiri, berupaya masuk dan seolah menyatu dengan pemain lainnya, padahal ingin menghasilkan suara hanya untuk kepentingan kupingnya sendiri atau kelompoknya.
Sidang-sidang DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), pemilihan ketua DPR dan MPR yang baru saja usai, membuka mata hati kita semua untuk melihat geliat politik yang sebenarnya. Kepentingan rakyat belum terwakili di sana.
Dalam banyak persoalan, harus diakui, politik terus memainkan perannya dalam perjalanan hidup bangsa ini. Pertarungan para politisi untuk berebut pengaruh dalam pemerintahan tidak berhenti ketika Pemilukada atau  Pemilu Presiden sudah usai.
Pasca penetapan presiden baru, tensi politik ternyata semakin meninggi. Seolah tidak mau menerima kekalahan, partai-partai politik yang tidak bisa mengusung calonnya menjadi presiden, mengupayakan cara lain untuk menancapkan pengaruhnya.
Dalam perjalanan bangsa ke depan, dua kubu besar bakal mengawal kita. Presiden Jokowi dengan Koalisi Indonesia Hebat-nya akan bersaing pengaruh dengan Koalisi Merah Putih kepunyaan Prabowo.
Jika semuanya berlandaskan itikad baik demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat, kita sebagai rakyat bakal diuntungkan. Karena dua koalisi besar dengan cita-cita mulianya bakal memperhatikan kita dengan sungguh-sungguh.
Namun akan celaka, jika itikad hanya untuk saling menjatuhkan dan menelanjangi keburukan lawan koalisi, yang mengemuka dari dua kelompok besar tersebut. Kita sebagai rakyat hanya akan menjadi pelanduk yang mati di tengah-tengah dua gajah yang sedang bertarung.
Semoga saja, diantara dua koalisi yang kini sedang memegang kendali bangsa ini, tidak ada dendam kesumat dalam menjalankan roda pemerintahan. Semoga mereka menjalankan peran mereka masing-masing dengan baik demi tujuan mulia mensejahterakan rakyat.
Semoga saja kemenangan demi kemenangan yang diraih Koalisi Merah Putih di parlemen, baik melalui Undang-undang tentang MPR, DPD, DPR serta DPRD (UU MD3) maupun UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak menjadi penghambat pemerintahan Jokowi..
Dalam jangka panjang, kemenangan demi kemenangan Koalisi Merah Putih di parlemen baik melalui UU MD3 dan UU Pilkada, banyak yang meramalkan endingnya adalah kenginan untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai presiden tidak akan ada surutnya.
Pengamat politik Ari Junaedi mengkhawatirkan, jika pimpinan DPR sudah dalam genggaman ditambah kekuatan mayoritas koalisi Merah Putih  di DPR, maka berbagai urusan di DPR akan mudah diselesaikan. Setiap usulan program Jokowi-JK bisa jadi akan dijegal oleh koalisi Merah Putih untuk menurunkan legitimasi pemenang Pilpres 2014.
Saya sendiri, secara pribadi, masih punya keyakinan, darah para anggota Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih masih sama merah. Tulangnya juga masih putih, hatinya juga masih sama-sama penuh kasih sayang kemanuisiaan.
So....... jangan pernah lupa. Kita semua tetap satu saudara. Satu bangsa dan negara, INDONESIA !!!
Mari kita bangun negeri ini melesat melewati bangsa-bangsa lain di planet ini......!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun