Mohon tunggu...
Rhr Dodi Sarjana
Rhr Dodi Sarjana Mohon Tunggu... -

Lahir di kota kecil Kertosono, Jawa Timur. Belajar hidup dari air, angin, tanah, dan api. Sementara belajar menulis lewat tuntunan mata, telinga, mulut,dan hati.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ah... Jokowi, Memang!

16 Oktober 2014   21:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:45 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

INDIKASI membaiknya hubungan politik Presiden Joko Widodo dengan para rival politiknya, semoga bisa mewujud dalam kehidupan berpolitik mendatang. Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN)  bersedia menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-JK.

Meski bersedia hadir, Amien yang tak lain Mantan Ketua MPR, belum memastikan kehadiran rekannya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pelantikan tersebut.

"Kalau diundang saya datang, tapi kan saya sudah enggak dapat undangan, sebagai apa saya diundang," tutur Amien di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Menurut Amien, jelang pelantikan Jokowi suasana telah kondusif. Amien menuturkan ingar-bingar pelantikan presiden telah selesai. Tanggal 20 pelantikan presiden dan wakil presiden baru akan dilantik dan setelah itu proses politik akan berjalan biasa,.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa yang menjadi pesaing Jokowi ketika Pilpres, juga memastikan akan hadir pelantikan Joko Widodo sebagai presiden.

Di lain pihak, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi pertemuan antara presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia berharap Jokowi juga melakukan pertemuan dengan seluruh pimpinan partai di Koalisi Merah Putih agar suasana politik Indonesia makin mencair.

Manfaat dari pertemuan tokoh politik yang berseberangan akan sangat membekas di hati masyarakat, termasuk para pengusaha dan investor. Hal itu sangat baik dan sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi nasional.

Upaya-upaya yang dilakukan Jokowi dengan mendekati para pesaingnya, perlu diapresiasi dan didukung penuh. Kita berharap, kerelaan Jokowi tersebut benar-benar lahir dari hati sanubarinya yang paling dalam.

Indonesia di masa depan membutuhkan kejujuran dan perbaikan untuk bangsa. Oleh karena itu, pemimpin Indonesia harus mampu memupuk kejujuran dalam diri tiap warganya demi kemajuan Indonesia. Tanpa kejujuran, semua akan nampak seperti rekayasa.

Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PB NU pernah berharap, pemimpin Indonesia mendatang perlu menyadari benar pentingnya arti kejujuran, sehingga rakyatnya dapat mengikuti jejak pimpinannya. Ia menyayangkan nasib Indonesia yang menurutnya terlanjur bobrok akibat minimnya penerapan kejujuran.

Seorang pemimpin haruslah punya jiwa visioner dan mengabdi kepada seluruh rakyatnya tanpa membeda-bedakan. Pemimpin bukanlah milik partai, tapi dia sudah menjadi milik semua orang, miliki bangsa, milik semua partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun