Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Nirvana: Nirwana dalam Bayangan Para Penempuh Samsara

13 September 2024   23:23 Diperbarui: 14 September 2024   15:40 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa album Nirvana: Nevermind (1991), Incesticide (1992), In Utero (1993), dan Nirvana MTV Unplugged in New York (1994) | KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI

Sebagai contoh, ketika kami berada di belakang panggung dan lampu padam dan gemuruh penonton dimulai, hal ini tidak mempengaruhi saya seperti yang terjadi pada Freddie Mercury, yang terlihat sangat mencintai, menikmati cinta dan pemujaan dari para penonton, yang mana merupakan sesuatu yang sangat saya kagumi dan membuat saya iri. Faktanya adalah, saya tidak bisa membodohi kalian, tak seorang pun. Itu tidak adil bagi Anda atau saya. Kejahatan terburuk yang dapat saya pikirkan adalah menipu orang dengan berpura-pura dan berpura-pura seolah-olah saya bersenang-senang 100%. Terkadang saya merasa seolah-olah saya harus memiliki jam waktu sebelum naik ke atas panggung. Saya telah mencoba segala cara untuk menghargainya (dan saya sudah berusaha, Tuhan, percayalah, saya sudah berusaha, tapi itu tidak cukup). Saya menghargai fakta bahwa saya dan kami telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Saya pasti salah satu dari orang-orang narsis yang hanya menghargai sesuatu ketika hal itu sudah tidak ada lagi. Saya terlalu sensitif. Saya harus sedikit mati rasa untuk mendapatkan kembali antusiasme yang pernah saya miliki sebagai seorang anak.

....

Terlalu tragis untuk membayangkan derita batin dia yang menamai bandnya "nirwana" sebagaimana Michael Azerrad, penulis biografi Nirvana, nyatakan bahwa kelompok ini memilih Nirvana karena, menurut Cobain, "Saya ingin nama yang indah atau bagus dan cantik, bukan nama punk yang kasar dan cabul seperti Angry Samoans."

Keindahan dan kecantikan yang terkandung dalam makna nirwana yang diimpikan Cobain seperti halnya kita, para penempuh 'samsara' kehidupan. Kita sedikit lebih beruntung diberikan ketangguhan untuk bertahan. Atas keberuntungan ini sungguh patut bagi kita untuk bersyukur.

Meat Puppets: Wayang Orang yang Bukan Sembarang

Tiga dari enam lagu non-Nirvana yang dimainkan dalam Nirvana MTV Unplugged adalah milik band Meat Puppets. Ketiganya adalah Plateau, Lake of Fire dan Oh Me dari album Meat Puppets II. Kakak beradik, Curt dan Cris Kirkwood, secara khusus diundang Nirvana untuk tampil mengiringi versi cover lagu mereka sendiri.

Sulit untuk tidak setuju dengan komentar Chris Payne di Billboard yang menyatakan bahwa Meat Puppets adalah salah satu pengaruh utama Nirvana. Saya begitu yakin bila ketiga lagu tersebut tidak ditulis oleh Curt Kirkwood, maka Kurt Cobainlah yang paling tepat untuk menulisnya. 

Sebuah keunikan cocokologis tersembunyi pada kedua sosok ini. Curt terdengar mirip dengan Kurt, seperti halnya Cris dengan Krist. Posisi kedua pasang nama ini sama persis. Nama pertama pada posisi gitar dan vokal. Nama kedua pada bass. Orang serandom saya memang sulit menghindari godaan seperti ini.

Kembali kepada ketiga lagu tadi. Plateau, menurut Matthew Blackwell, menggambarkan perjuangan menuju akhirat seperti mendaki dataran tinggi yang megah di mana "roh-roh suci dan pembawa acara bincang-bincang ditanam di pasir/Untuk mempercantik kaki bukit dan menyalami banyak orang." 

Namun narator kita tetap tidak terganggu; dia tahu bahwa "tidak ada apa pun di puncak selain ember dan kain pel/Dan buku bergambar tentang burung," tidak ada yang dapat ditemui oleh orang-orang yang baru meninggal di tujuan mereka selain keduniawian. 

Lagu-lagu ini tampak seperti selalu ada, seperti disalurkan dari sebuah nyanyian rohani yang hilang dan terlupakan di dalam pasir. Tapi Curt, ketika didesak, akan berhenti sejenak dan mengangkat bahu dan mengatakan bahwa itu "mungkin hanya lagu tentang gurun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun