Laman Breakthrough Guitar melansir sebuah laporan bahwa menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Fender, salah satu produsen gitar terkemuka di dunia, ada sekitar 50 juta pemain gitar di semua kelompok usia di seluruh dunia. Namun, jumlah ini mungkin lebih tinggi karena tidak semua pemain gitar mendaftar ke sebuah organisasi atau perusahaan.Â
"Menurut statistik yang dikumpulkan oleh Fender, sekitar 10% dari populasi dunia tahu cara bermain gitar. Ini berarti bahwa dari hampir 7 miliar orang di seluruh dunia, sekitar 700 juta orang mengetahui cara memainkan alat musik ini atau setidaknya pernah mencoba memainkannya beberapa kali dalam hidup mereka. Persentase ini bervariasi menurut negara dan wilayah," tulis Breakthrough Guitar.
Ulasan tentang buku Guitar Cultures karya Andy Bennett dan Kevin Dawe menarik untuk dicermati:Â
"Gitar adalah salah satu instrumen yang paling menggugah di dunia. Alat musik ini tampil dalam musik yang beragam seperti heavy metal, blues, indie, dan flamenco, serta musik klasik India, musik desa di Papua Nugini, dan karnaval di Brasil. Popularitas lintas budaya ini menjadikannya titik awal yang unik untuk memahami interaksi sosial dan identitas budaya.Â
Musik gitar bisa seksi, menenangkan, melankolis, atau mania, tetapi hampir selalu menyatukan orang dan menciptakan landasan bersama meskipun landasan bersama ini sering kali menjadi tempat negosiasi dan kontes sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang intens. buku ini mengeksplorasi bagaimana orang menggunakan gitar dan musik gitar di berbagai negara di seluruh dunia sebagai dasar musikal dan simbolis untuk menciptakan identitas.Â
Di dunia di mana tempat dan ruang ditantang oleh laju globalisasi, gitar memberikan citra, suara, dan gaya yang membantu mendefinisikan wilayah budaya baru. Gitar memainkan peran penting dalam membentuk industri musik komersial, program musik pendidikan, dan atmosfer komunitas lokal.Â
Musik dan pertunjukan gitar, baik secara langsung maupun rekaman, pengumpulan dan pembuatannya menopang jaringan pertukaran sosial yang beragam yang membentuk lingkungan budaya yang berbeda, dan merupakan analisis berkelanjutan pertama mengenai makna gitar bagi para seniman dan penonton di seluruh dunia, buku ini menunjukkan bahwa artefak material yang tampaknya sederhana ini memiliki makna yang dalam seperti halnya musik."
Dalam konteks Indonesia, gitar juga memerankan andil besar saat Rhoma Irama melakukan revolusi dalam genre musik dangdut yang kemudian melahirkan subgenre musik dangdut ala Rhoma.Â
Dengan gitarnya ia menyisipkan sentuhan rock ala gitaris Deep Purple, Ritchie Blackmore. Saat penggila musik rock di Indonesia mencemooh dangdut yang dipelopori Rhoma, Raja Dangdut ini berdiri kokoh menghadapinya.Â
Sejarah musik tanah air mencatat bahwa pentolan God Bless, Ahmad Albar dan Ian Antono, sampai turun tangan dengan menggubah lagu Zakia yang bergenre dangdut sebagai simbol rekonsiliasi musikal. Gitar sebagai simbol perjuangan seorang Rhoma juga kemudian melahirkan frasa Satria Bergitar yang tak kalah fenomenalnya. Â
Sulit membayangkan revolusi musikal dalam sejarah musik Melayu tanpa peran gitar di dalamnya. Atas kiprah dangdut dalam sejarah permusikan di tanah air ini, sebuah ungkapan apresiatif dikemas jenaka oleh Project Pop: Dangdut is the music of my country.