Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hakikat Pendidikan adalah Mempercepat Penyesalan

8 April 2024   01:15 Diperbarui: 9 April 2024   05:03 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mempercepat Penyesalan  (Sumber: kompas.id/DIDIE SW)

Atau, contoh lainnya, Mansur al Hallaj  sebagaimana dinyatakan oleh Bammate, membandingkan keadaan penyatuan spiritual dengan Tuhan dengan letak tanda baca pada sebuah huruf.  Ia mengatakan bahwa tujuan hidup adalah membuat titik yang terletak di bawah huruf ba'  naik di atas huruf nun.  Kedua huruf tersebut terdiri dari sebuah busur.  

Satu-satunya perbedaan adalah, pada dasarnya, lokasi titik tersebut.  Huruf ba -- awal dari kata baab  (pintu) -- adalah huruf penciptaan. [Basmallah sebagai ayat yang pertama dimulai dengan huruf ba]. Huruf nun -- awal dari kata nuun (ikan, atau ikan besar seperti ikan dalam kisah Yunus) -- melambangkan kebangkitan.

Rahasia Makna di Balik Huruf Hijaiyah

Diriwayatkan Sayyidina Ali r.a. merupakan sahabat pertama yang membukakan rahasia makna di balik huruf-huruf Hijaiyah. Allamah Muhammad Baqir -- atau lebih dikenal sebagai Allamah al-Majlisi -- dalam kitabnya Biharul Al-Anwar juz 2 hal. 320 menuliskan sebuah riwayat bahwa suatu ketika Rasulullah saw. 

Dan Ali ra. kedatangan seorang Yahudi yang bertanya kepada beliau saw, "Apa arti dari huruf-huruf Hijaiyah?" Rasulullah saw. berkata kepada Ali ra: "Wahai Ali, jawablah!" seraya beliau saw mendoakannya, "Ya Allah, tolonglah dan berilah petunjuk kepada Ali." 

Kemudian Ali r.a. menjawab: "Tidak ada satu huruf pun yang bukan salah satu dari nama-nama Allah." Lalu Ali r.a. melanjutkan, "Adapun huruf alif  adalah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, yang Maha Hidup dan Yang Berdiri Sendiri; dan seterusnya..."

Laman Islam Indonesia menurunkan tulisan berjudul Makna Rahasia di Balik Huruf Hijaiyah Menurut Sayyidina Ali yang nampaknya merujuk kepada kitab Allamah al-Majlisi bahwa Alif: 

Ismullah (nama Allah), yang tiada Tuhan selain-Nya. Dia selalu hidup, Maha Mandiri dan Mahakuasa; Ba: Al Baqi’ (Maha kekal), setelah musnahnya makhluk; Ta: Al Tawwab (Maha Penerima Taubat) dari hamba-hamba-Nya; Tsa: Al Tsabit (Yang Menetapkan) keimanan hamba-hamba-Nya; dan seterusnya. Begitulah konon makna yang terkandung dalam huruf-huruf Hijaiyah. 

Adapun yang sebenarnya dulu saya ingin teliti dan jadikan skripsi adalah makna generik yang terkandung dalam sebuah huruf, sehingga saat huruf-huruf tersebut bergabung menjadi satu kata, kita dapat melacak makna bentukannya berdasarkan makna generik huruf-huruf penyusunnya. 

Misalnya, huruf Alif makna generiknya ulfah (cinta atau kelekatan), maka semua kata yang diawali oleh Alif (dan ini termasuk hamzah, karena alif dan hamzah adalah sama) akan mengandung makna generik tersebut. 

Sebut saja, misalnya: Allah (Maha Cinta), Ab (ayah, lambang kelekatan yakni nasab atau hubungan darah), Umm (ibu, lambang cinta atau kasih sayang), Ummah (kaum menggambarkan makna keterikatan komunal), Amir dan Imam (pemimpin, mengandung makna untuk berlaku lembut penuh cinta kepada yang dipimpinnya untuk merekatkan persatuan), atau Uswah (teladan, mengandung makna menjadi ikutan yang dengannya seseorang melekatkan diri dengan ikutannya) dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun