Hari ini, Selasa tanggal 14 Maret adalah Hari Pi Sedunia.
Pi sendiri merupakan konstanta atau tetapan matematika untuk rasio keliling lingkaran dengan diameternya. Nilai Pi lazimnya disederhanakan sebesar 3.14. Menurut para ahli matematika angka di belakang koma untuk nilai Pi sebenarnya tak-terhingga.
Pi ini dituliskan dengan huruf Yunani π kecil, yang dieja sebagai pi, dan berasal dari huruf pertama dari kata Yunani perimetros, yang berarti keliling. Keterangan ini merupakan penjelasan standar para guru matematika tercinta kita.
Uniknya, nilai Pi 3.14 bila dicerminkan kepada sebuah kaca maka kita akan membacanya sebagai pie yang dalam bahasa Inggris berarti kue (biasa berisi sayuran, buah-buahan atau daging). Karena umumnya kue pie (pai dalam bahasa Indonesia) berbentuk lingkaran maka makna keliling pada kata Pi menjadi relevan.
Dan yang lebih uniknya lagi, nilai Pi sebesar 3.14 dengan tepat menggambarkan tanggal 14 Maret yang dalam penulisan Inggrisnya March 14. Maret adalah bulan ke-3. Sehingga March 14 sama dengan 3.14.
Inilah salah satu desain matematis yang indah dari alam. Selain Seniman, bila Tuhan boleh diibaratkan, Dia mestilah Sang Matematikawan.
Selasa ini, 14 Maret 2023, bagi siswa-siswi kelas XII SMA Plus Al-Wahid merupakan hari terakhir mereka mengenakan seragam legendaris putih-abu. Besok hari dan selanjutnya sang putih-abu akan tergantung. Menjadi saksi sebuah perjalanan studi yang terukir indah dalam bingkai masa-masa indah SMA.
Alwahidians, begitu saya biasa menyebut mereka, seminggu ini tengah menetapkan sebuah milestone dalam linimasa sejarah diri menuju ketakterhinggaan. Saat langkah-langkah Alwahidians menjauh dari gerbang yang mereka keluar-masuki selama menuntut ilmu di almamater mereka, akan ada satu momen di depan sana, sang putih-abu memantik rasa rindu akan Al-Wahid.
Pi, kue pai dan seragam PSAS berebutan menggodakan sebuah tanya. Apakah kesemua ini merupakan sebuah kebetulan?