Malam-malam Ramadan memanjang oleh tilawah Al-Qur'an. Hari-hari Ramadan terbit lebih awal oleh rangkaian doa-doa dalam qiyamulail. Siang-siang Ramadan dipenuhi daras-daras keilmuan. Bumi dan langit berlomba mempersembahkan khazanahnya kepada kita demi memuliakan Ramadan.
Di antara jeda tilawah ayat-ayat qauliyah saat malam hingga jelang terbit fajar, kita secara halus diperintahkan untuk membaca ayat-ayat kauniyah di langit, kitab Alam-Nya. Dalam keadaan berpuasa sepanjang siang kita diajari untuk membaca isyarat halus penderitaan sesama. Mereka yang nyaris sepanjang tahunnya terpaksa menjalani puasa akibat kepapaan. Puasa mereka tidak mengenal indahnya suara beduk di surau atau pemberitahuan saatnya berbuka oleh takmir masjid raya.
Pembacaan isyarat-isyarat halus ini menjadi begitu penting dalam bulan Ramadan. Tentu kita sudah akrab dengan narasi saat Tuhan Sang Penguasa alam semesta menegur secara dialektis sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Pada hari kiamat kelak, Allah, mengatakan: 'Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.'
Hamba bertanya: 'Bagaimana aku harus menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?'
Allah menjawab: 'Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Seandainya kamu menjenguknya pasti kamu temui Aku di sisinya.'
"Allah bertanya lagi: 'Hai anak Adam, Aku lapar, tetapi kamu tidak beri Aku makan.'
Hamba menjawab: 'Wahai Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu makan, padahal Engkau adalah Tuhan alam semesta?'
Dia mengatakan: 'Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan kepadamu, tetapi kamu tidak berikan dia makan? Seandainya kamu beri makan si Fulan, niscaya kamu dapati Aku berada di sisinya.'
"Allah bertanya lagi: 'Hai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tapi kamu tidak beri Aku minum.'
Hamba menjawab: 'Bagaimana aku memberi-Mu minum, sedangkan Engkau Tuhan bagi alam semesta?' Allah mengatakan: 'Hamba-Ku si Fulan meminta minum kepadamu tapi kamu tidak memberinya minum. Seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu akan mendapati dan menemui Aku di sisinya.'" (Hadits Qudsi, Sahih Muslim).