Sebelum kehadiran Kereta cepat, mungkin banyak yang menganggap nggak waras, Jakarta-Bandung bisa ditempuh hanya kurang dari 1 jam, nyatanya seiring perkembangan zaman, hal itu bukanlah suatu imajinasi melainkan sudah menjadi realita.
Tanpa sedikitpun terasa turbolensi atau goncangan, kereta cepat melaju hingga kecepatan 350 kilometer perjam. Meski nggak serta merta sepanjang perjalanan ditempuh dengan kecepatan 350 kilometer perjam, rata-rata dikecepatan 200-300 kilometer perjam, nyatanya kecepatan ini sudah setara dengan 2 hingga 3 kali kecepatan mobil di jalan tol.
Benar saja  hadirnya kereta cepat mampu menghemat waktu tempuh 30 sampai 60 menit. Meski berjalan dengan kecepatan tinggi, kita masih dapat menikmati perjalanan dan pemandangan gugusan bukit-bukit hijau di balik tol Cipularang.
Nggak Cocok Untuk Mereka Yang Suka Tidur Diperjalanan.
Melihat jarak tempuh kereta cepat yang hanya 45 menit, ini sangat tidak direkomendasikan untuk kaum yang suka tidur selama di perjalanan.
"Belum tuntas merem, udah sampai aja" testimoni dari Pak Ari yang pertama kali menjajal naik kereta cepat.
Jangan coba-coba naik kereta cepat kalau nggak mau berefek negatif mulai dari kurang tidur hingga kebablasan sampai ditujuan berikutnya.
Kursi yang empuk, pemandangan selama perjalanan yang indah, suara kereta yang nyaris tidak berisik, sungguh menjadi godaan tersendiri bagi kaum yang suka ngorok setiap melakukan perjalanan.
Kereta cepat mampu merenggut waktu tidur hal ini sangat menganggu kaum turuan.
Dengan naik kereta cepat, artinya kita sudah cukup membantu pemerintah untuk mempercepat pelunasan biaya pembangunan kereta cepat kepada China dan mengamankan APBN negara kita. Ayo ramai-ramai naik kereta cepat woosh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H